KRjogja.com - YOGYA - Tema nasional hari pahlawan tahun 2025 “Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan” diimplementasikan Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI) Korwil D.I. Yogyakarta dengan pemberian dana pendidikan kepada anak yatim. Penyerahan bantuan itu diterima oleh lima anak yatim dengan didampingi oleh ibunya dalam rangkaian acara Ziarah, Sarasehan dan Bhakti Sosial IKPNI DIY yang berlangsung pada Minggu, 9 November 2025 di Komplek Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Kusumanegara Yogyakarta.
Kegiatan dihadiri puluhan keluarga pahlawan nasional, Kepala Dinas Sosial D.I. Yogyakarta Endang Patmintarsih, serta tokoh masyarakat. Suasana nampak berlangsung hangat dan penuh semangat, mewarisi gelora perjuangan para pahlawan nasional. Dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh seluruh undangan yang tampak seluruhnya bersikap tegap dan hikmat.
Dilanjutkan pembacaan doa bagi kemaslahatan bangsa dan negara serta pemotongan tumpeng oleh Ketua IKPNI Korwil DIY GBPH H. Prabukusumo didampingi Kepala Dinas Sosial D.I. Yogyakarta Endang Patmintarsih.
Baca Juga: Mampir di 9 Kota, Ini 15 Film Jepang dan Jadwal JFF 2025
Potongan tumpeng selanjutnya diserahkan antara lain kepada tokoh IKPNI paling senior Ir. Teguh Sudirman, putera bungsu Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman sebagai simbol semangat perjuangan yang tidak pernah padam dan tokoh muda IKPNI Frida Suryopranoto, sebagai simbol keberlanjutan semangat perjuangan oleh generasi muda. Potongan tumpeng juga diserahkan ke Arjuna Putra, wakil anak yatim yang menjadi simbol dan semangat keluarga para pahlawan nasional yang selalu peduli kepada si lemah dan kepedulian kepada upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Kita semua, terutama keluarga pahlawan nasional harus terus bergerak melanjutkan perjuangan. Dan setiap kegiatan keluarga pahlawan nasional adalah edukasi tentang bagaimana membela negara” demikian Kepala Dinas Sosial Endang Patmintarsih menyampaikan dalam sambutan. Dikatakan jika Institusi Dinas Sosial akan terus berinovasi agar TMPN Kusumanegara menjadi salah satu pusat edukasi kepahlawanan melalui kegiatan ziarah.
“Pada saat ini telah siap sebuah mini teater. Kami juga siap bersinergi dalam mengedukasi jiwa kepahlawanan pada sekolah rakyat,” demikian Endang menambahkan.
Baca Juga: Ini Profil Jimly Asshiddiqie, Pimpinan Komisi Reformasi Polri
Ketua IKPNI Korwil DIY yang sekaligus keluarga Pahlawan Nasional Hamengkubuwono IX, GBPH. H. Prabukusumo menyampaikan tiga pesan kepada keluarga IKPNI juga kepada anak-anak penerima dana pendidikan. Yaitu agar mengikuti semangat pengorbanan para pahlawan dalam mencintai negeri. Kedua, agar jangan berhenti berjuang, dan milikilah hati yang mulia untuk berbuat manfaat bagi orang lain. Ketiga, Hidarkan rasa pamrih jika memperjuangkan kebaikan dan kebenaran.
“Keluarga besar IKPNI Korwil DIY harus menjadi tauladan dalam membangun diri dan keluarga, dan syukur bila dapat berdarma bhakti kepada bangsa dan negara. Semoga anak cucu para pahlawan nasional dapat menjadi kebanggaan negara,” ungkap Gusti Prabu memotivasi hadirin.
Pada rangkaian acara berikutnya dilaksanakan ziarah, doa dan tabur bunga bersama di pusara para pahlawan yang terbaring di TMPN Kusumanegara. Secara simbolik doa dipanjatkan di depan makam Pangsar Jenderal Sudirman. Seluruh undangan nampak khusuk mengikuti. Selanjutnya di lokasi mini theater dilaksanakan nonton bareng film pendek perjuangan Pangsar Jenderal Sudirman sampai beliau wafat pada tanggal 29 Januari 1950. Nampak hadir para keturunan keluarga Pahlawan Nasional seperti GPH Indrokusumo (KGPAA Paku Alam VIII) Ganis Priyono (Kol Soegijono), Sigid Moekardjono (Soekardjo Wirjopranoto).
Baca Juga: European Higher Education Fair, Cek Beasiswa dan Peluang Studi di 15 Negara Eropa
Selanjutnya nampak Nisrinun Nikmah (KH Abdul Wahab Chasbullah), Frida Noor A (Ki Suryopranoto), Fareshti Lailani (KH. Fachruddin), Ganis Priyono (Kol. Soegiono), Suryo Putro (Pangeran Diponegoro), Widyawati (Ki Hajar Dewantara), Ahmad Djam’an (KHA Dahlan), Widiyastuti (Siti Walidah), Hary Sutrasno (Kasman Singodimedjo), Tofani Pane (Lafran Pane), Hendro Marwoto (Nyi Ageng Serang), KP Eri Ratmanto (Pangeran Sambernyowo), Winariati (Paku Buwono X), Eka Setiawati (KH Abdul Kahar Muzakir) dan Arif Sardjito (Prof dr. Sardjito).(*)