Krjogja.com - YOGYA - Semangat para lansia untuk terus menuntut ilmu kembali terlihat dalam Wisuda Sekolah Lansia Salimah (Salsa) Angkatan 2 bertema 'Menapak Usia, Meraih Makna' di Graha Pandawa, Balai Kota Yogyakarta, Minggu (16/11/2025).
Sebanyak 89 peserta dari berbagai kemantren di Kota Yogyakarta mengikuti prosesi wisuda yang digelar oleh Pimpinan Daerah (PD) Persaudaraan Muslimah (Salimah) Kota Yogyakarta.
Baca Juga: Kopdes Panerusan Wetan Jadi Contoh Sukses Menggarap Potensi Lokal di Banjarnegara
Ketua PD Salimah Kota Yogyakarta, Heny Ebtasari SH, mengatakan para wisudawan telah menunjukkan keteguhan luar biasa untuk menyelesaikan proses belajar meski di usia senja.
"Selamat kepada 89 wisudawan-wisudawati yang telah sukses menempuh ilmu. Semoga menjadi inspirasi bagi generasi muda bahwa usia hanyalah angka. Tubuh bisa menua tapi jiwa tak pernah menua. Jiwa kita akan terus bertumbuh mendewasa dan bijaksana," ujarnya.
Lansia tertua yang diwisuda berusia 99 tahun yang mendapat predikat Cum Laude. Selain itu, terdapat pula lansia pasangan suami istri yang ikut diwisuda. Dalam acara itu juga disampaikan motivasi oleh pegiat lansia, Dwi Endah Kurniasih MPH.
Baca Juga: Pengamat UGM Sebut Ancaman Mafia Migas Masih Bayangi Pemerintahan Prabowo
Menurut Heny, program Salsa yang berjalan di delapan titik di Kota Yogyakarta memberikan pembelajaran rutin sebulan sekali dengan materi kesehatan, praktik keterampilan, dan kajian keagamaan. Ia menyebut antusiasme masyarakat sangat tinggi. "Banyak pendaftar belum dapat tertampung karena keterbatasan tenaga fasilitator," katanya.
Ketua PW Salimah DIY, Retna Hidayah PhD, menegaskan bahwa keberhasilan para lansia menuntaskan pendidikan ini patut diapresiasi. "Belajar adalah proses seumur hidup. Para Bapak-Ibu lansia telah menjadi panutan bahwa usia tidak menjadi halangan untuk terus bertumbuh dan berkiprah," katanya.
Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Iswari Paramita SKM MPA, menyampaikan apresiasi atas kontribusi Salimah dalam meningkatkan kualitas hidup lansia. "Program Salsa membantu lansia tetap bahagia, mandiri, produktif, dan bermartabat," ujarnya saat membacakan sambutan Kepala Dinas Kesehatan.
Iswari menambahkan bahwa populasi lansia di Kota Yogyakarta mencapai sekitar 16 persen sehingga pembinaan terpadu lintas sektor sangat diperlukan. Ia berharap para wisudawan dapat menjadi teladan bagi lansia lain untuk tetap aktif dan berperan di lingkungan masing-masing.
Salah satu wisudawan, Supantinah (77) dari Salsa Masjid Depokan, mengaku mendapat manfaat besar dari program ini. "Yang menguatkan hati kami adalah semangat untuk terus berkarya di usia lanjut. Kami kini lebih sehat, lebih mandiri, dan lebih percaya diri berkat ilmu yang diberikan," tuturnya. (Dev)