yogyakarta

Gabungan Base 64 LZMA - AES Layak untuk Pengamanan Dokumen Medis

Minggu, 23 November 2025 | 09:17 WIB
Gabungan Base 64 LZMA - AES Layak untuk Pengamanan Dokumen Medis (Iatimewa )

SLEMAN (KRJogja.com) - Metode gabungan Base64, LZMA dan AES terbukti layak digunakan untuk pengamanan dokumen medis elektronik. Namun terdapat keterbatasan pada efisiensi kompresi untuk file dengan struktur kompleks seperti beberapa file JPEG dan DICOM

Alumni Program Magister Informatika FTI UII Toto Raharjo MKom dalam jumpa pers secara daring, Jumat (21/11).

Toto didampingi Kepala Pusat Studi Forensika Digital (Pusfid) Dr Yudi Prayudi menyampaikan hasil penelitiannya berjudul ‘Analisis Penerapan Metode Enkripsi AES dan Kompresi LZMA untuk Keamanan Dokumen Medis Elektronik’.

Baca Juga: Vena Ayunda Hasanah Miss Hijab Cilik Indonesia Persahabatan, dan Duta Hijab Cilik Indonesia 2025

Dikatakan integrasi yang menggabungkan encoding Base64, kompresi LZMA dan enkripsi AES berhasil dirancang dan diimplementasikan secara fungsional. 

Metode ini mampu menjalankan seluruh siklus proses untuk melindungi komponen data gambar dan metadata dalam dokumen medis elektronik.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa metode ini efektif dalam meningkatkan efisiensi penyimpanan, meskipun efektivitasnya bergantung pada karakteristik data. Pada file dengan struktur sederhana, metode ini berhasil mencapai pengurangan ukuran file rata-rata sebesar 55%. Namun, pada file dengan karakteristik kompleks atau berwarna, seperti beberapa file JPEG dan DICOM, ukuran file justru bertambah setelah dikompresi.

Baca Juga: Jelang Sensus Ekonomi 2026, BPS DIY Adakan Rakor

Temuan ini membuktikan bahwa keberhasilan efisiensi penyimpanan sangat dipengaruhi oleh kompleksitas isi file, bukan hanya formatnya.

Sebelumnya dikatakan, metode gabungan AES dan LZMA merupakan solusi yang layak dan fungsional untuk melindungi dokumen medis elektronik. Namun keberhasilannya memiliki batasan, terutama dalam hal efisiensi kompresi pada data yang kompleks. Temuan ini memberikan panduan praktis bagi pengembang mengenai kekuatan dan kelemahan metode yang diusulkan.

“Dari segi performa, sistem menunjukkan kinerja yang stabil dan andal. Waktu proses relatif cepat, dengan rata-rata di bawah 0,3 detik untuk enkripsi, serta konsumsi memori rendah, sekitar 92,95 KB per file. Meskipun penggunaan CPU saat enkripsi mencapai 94,05%, hal ini tidak menjadi hambatan signifikan dalam lingkungan pengujian,” katanya.

Baca Juga: Kata Ansyari Lubis, PSS Lewati Laga Dramatis di Sidoarjo dan Ambil Satu Poin

Toto Raharjo mengatakan, integritas data terjaga sepenuhnya dalam semua skenario pengujian. Kesamaan nilai hash MD5 sebelum dan sesudah proses secara konsisten membuktikan bahwa metode ini tidak menyebabkan kehilangan atau perubahan data. Hal ini memenuhi syarat mutlak dalam sistem informasi kesehatan. 

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB