Ia mengingatkan agar pengelolaan dana dilakukan secara transparan, efektif, dan didukung pengawasan ketat demi memastikan hasil yang optimal.
Lebih lanjut, Nuryadi menuturkan bahwa bantuan tersebut tidak hanya dialokasikan untuk pemberian makanan tambahan, tetapi juga menopang program edukasi, pendampingan gizi, serta pemeriksaan kesehatan rutin di Posyandu.
Menurutnya, penanganan stunting harus bersifat komprehensif, menyentuh aspek kesehatan, pendidikan, hingga perilaku keluarga dalam mengelola konsumsi sehari-hari.
Ia berharap kehadiran Danais dapat menjadi pemicu peningkatan kesadaran masyarakat terkait pentingnya gizi seimbang serta pencegahan stunting sejak dini. Dengan sinergi berbagai pihak, ia optimis angka stunting di DIY dapat terus ditekan. “Ini adalah kerja panjang yang tidak bisa dilakukan satu-dua hari. Tapi dengan komitmen bersama, DIY harus bisa menjadi daerah yang warganya sehat, kuat, dan siap menghadapi masa depan,” tutupnya.(*)