Berdasarkan data BKPM DIY (2017) bahwa realisasi investasi di DIY mengalami peningkatan, namun di sisi lain sebaran investasi masih belum merata. Lokasi investasi, baik PMDN dan PMA, terkonsentrasi di wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, dan Kabupaten Gunungkidul nilai realisasi investasi relatif lebih kecil. Jika dicermati lebih jauh, hal tersebut sebenarnya dapat dimaklumi karena kondisi infrastruktur fisik (jalan, komunikasi, dan listrik) di Kota Yogyakarta dan Kabupaten relatif lebih baik dibandingkan di ke-3 wilayah kabupaten lainnya. Di samping itu, peluang investigasi di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman lebih besar khususnya investasi yang terkait dengan sub-sektor pendidikan dan sub-sektor pariwisata.
Di masa mendatang seharusnya ada peningkatan realisasi nilai investasi di Kabupaten Gunungidul, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulonprogo. Di wilayah Kabupaten Gunungkidul, wisata alam pantai dan karst relatif potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata. Kemudian Kabupaten Bantul tentu akan mendapat efek pengganda dari pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) dan pembangunan bandara baru. Selanjutnya untuk Kabupaten Kulonprogo tentu akan mendapat efek pengganda yang besar dari pembangunan bandara baru sehingga realisasi investasi juga meningkat. Dengan kondisi tersebut diharapkan ketimpangan sebaran lokasi investasi dapat berkurang secara bertahap.
(Y Sri Susilo. Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta, Dosen Fakultas Ekonomi UAJY & Alumnus PDIE FEB UNS. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Jumat 19 Januari 2018)