Krjogja.com - BANTUL - Uji coba konsep ujian praktek SIM roda dua dilakukan di Kantor Satuan Penyelenggara Administrasi SIM ( Satpas) Polres Bantul, Senin ( 26/6). Dengan disaksikan Wakapolda DIY Brigjen Polisi R Slamet Santoso SH SIK , tenaga ahli, Kapolres Sleman, Dishub Bantul dan undangan lainnya.
Brigjen Pol Slamet Santoso mengungkapkan, konsep dasar uji praktek SIM ini adalah dari hasil analisa dan evaluasi (Anev) kejadian kecelakaan lalu lintas di wilayah Bantul. Dimana paling banyak yang terjadi adalah pengendara kendaraan roda dua dan faktor penyebab kecelakaan lalu lintas kebanyakan karena faktor manusia dan manusiapun dari segi knowledge, skill dan ittitude, sehingga konsep ini akan dikembangkan ke tingkat Polda DIY dan dari Bantul diusulkan ke Mabes Polri. Harapannya bisa untuk referensi di tingkat nasional "Mungkin nanti ada perbaikan- perbaikan lebih lanjut agar konsepnya lebih sempurna diawali dari Bantul ini bisa diberlalukan secara nasional," tegasnya.
Dikatakan, beberapa tahun lalu untuk pelaksanaan ujian teori SIM berubah dari tekbox menjadi audio visual. Sekarang ini ujian praktek disinkronkan dengan ujian teori, sehingga menghilangkan praktek mengendari sepeda motor dengan sik- sak dan putaran angka 8, diubah dengan praktek keseimbangan, perilaku, reaksi dan ketrampilan lain yang sesuai dengan kondisi di lapangan yang sebenarnya.
"Konsep ini segera diajukan ke Mabes Polri dan diharapkan bisa diterima dan diberlakukan di seluruh Indonesia," ungkap Wakapolda DIY.
Sementara Pengesti Widarti dari UNY yang menangani literasi di Indonesia mengatakan, konsep ini udah bagus, seperti yang sudah diberlakukan di beberapa negara yang lebih maju dan tertib lalu lintasnya. "Inisiatif dari Polres Bantul ini sudah baik dan bisa segera diajukan ke Mabes Polri dengan harapkan bisa diberlakukan secara Nasional," ungkap Pangesti.
Sedangkan Kapolres Bantul AKBP Ihsan SIK menambahkan bahwa konsep praktek ujian SIM ini juga merupakan salah satu upaya menekan angka kecelakaan. Bagaimana agar pemilik SIM benar- benar mempunyai skill dan ketrampilan mengendarai kendaraan. "Jadi konsep ini merupakan edukatif realita di jalan yang sebenar dan praktis. Ada lampu pengatur jalan , ada rambu- rambu dan lainnya," tutur Kapolres Bantul.( Jdm ).
