Krjogja.com - BANTUL - Penjualan minuman keras oplosan atau 'Sanres' masih sering ditemui di wilayah Bantul. Jumat (19/5) malam petugas piket Polsek Imogiri menggrebek tempat penjualan 'Sanres' di Bukit BNI Mojolegi Karangtengah Imogiri dan mengamankan pengoplos sekaligus sebagai penjualnya Fth (22) warga Kemasan Karangtengah Imogiri.
Menurut Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana, peredaran minuman keras oplosan, sering berdampak mabuk berat bagi peminumnya bahkan sering menimbulkan petaka nyawanya melayang karena over dosis.
"Kasus minuman keras di Bantul yang menimbulkan petaka atau kematian bagi peminumnya karena pembuatan minuman keras oplosan jenis 'Sanres' kadar alkhoholnya jauh lebih tinggi dari jenis miras yang berasal dari pabrik. Bahkan tak jarang dicampur dengan jenis cairan pengganti alkhohol," paparnya.
Terkait peggrebegan penjual miras di Bukit BNI Jumat (19/5) malam, berawal pukul 22.00, piket jaga Polsek Imogiri mendapat laporan dari warga masyarakat adanya penjual minuman keras yang berada di Bukit BNI, dusun Mojolegi, Karangtengah, Imogiri, Bantul.
Berdasarkan laporan warga tersebut petugas langsung melakukan penyelidikan dan ternyata laporan warga tersebut benar adanya peredaran minuman keras oplosan di bukit BNI.
Hasil penggerebegan, petugas pengamankan 1 orang penjual miras dengan identitas Fth (22) warga Kemasan Rt 05, Karangtengah Imogiri dan tiga calon pembeli salah satunya perempuan.
Sementara minuman keras oplosan yang diamankan ada 10 botol yang dikemas dalam ukuran 600 ml. Satu sepeda motor Honda Scopy merah, No Pol AB 5367 MK milik pelaku.
Didepan petugas pelaku mengaku alkhohol murni yang dipakai untuk membuat miras oplosan didapat dari penjual alkhohol di Ngampilan. Kemudian alkhohol tersebut diracik atau dioplos sendiri dengan campuran minuman gelas merek Terpedo dan air putih. (Jdm)
