• Sabtu, 23 September 2023

Perputaran Uang Sektor Pariwisata Diprediksi Rp 1,98 Triliun

- Senin, 8 Mei 2023 | 09:10 WIB
Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo (Fira Nurfiani)
Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo (Fira Nurfiani)

Krjogja.com - BANTUL - Momentum libur Idulfitri 2023 menjadi berkah tersendiri sekaligus kebangkitan industri kepariwisataan DIY menuju wisata yang berkualitas pasca pandemi. Berdasarkan hasil pendataan yang dihimpun Dinas Pariwisata DIY pada periode libur Lebaran 2023 pergerakan wisatawan tercatat mencapai 1,6 juta orang, lama tinggal mencapai 2,1 hari dengan perputaran uang diprediksi mampu mencapai Rp 1,98 triliun.


Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Singgih Raharjo mengatakan terjadi pergerakan wisatawan sebanyak 1. 655.814 orang selama libur lebaran periode 18-25 April 2023 dan 26 April-1 Mei 2023 dari hasil koordinasi dan pengecekan data dengan kabupaten/kota dan pelaku industri pariwisata di DIY. Mobilitas 1,6 juta wisatawan yang berkunjung di DIY tersebut tersebar di 4 kabupaten dan 1 kota di DIY.


“ Pergerakan wisatawan di kabupaten/kota di DIY tersebut tidak sama, ada yang naik dan ada yang sedikit turun. Mobilitas wisatawan yang naik terjadi di Kab.Bantul dan Kota Yogyakarta dibandingkan momentum yang sama tahun sebelumnya. Yang paling signifikan peningkatan terjadi di Kota Yogyakarta sekitar 66 persen,” ujarnya di Bantul, Minggu (7/5).


Singgih melihat persebaran pergerakan wisatawan sudah mulai merata di DIY pada libur lebaran 2023 ini. Artinya sinergi dan kolaborasi kabupaten/kota maupun pelaku industri pariwisata di DIY sudah mulai membuahkan hasil. Daya tarik di kabupaten/kota sudah menjadi incaran para wisatawan yang berkunjung ke DIY saat ini.


“Dengan demikian lebih memeratakan kunjungan wisatawan di DIY. Hal tersebut ikut berdampak memeratakan ekonomi. Pergerakan wisatawan ke kabupaten/kota yang merata maka akan memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi di seluruh kabupaten/kota se-DIY,” tandasnya.


Menurut Singgih, pihaknya tidak hanya sekedar melihat pertumbuhan ekonomi tersebut dari tiket masuk, namun okupansi perhotelan, kenaikan transportasi, kuliner, parkir dan sebagainya sehingga mengungkit perekonomian daerah. Kemudian terjadi penambahan atau membuka lapangan kerja baru selama libur lebaran.


“Inilah yang harus kita sampaikan kepada masyarakat, dengan peningkatan pergerakan wisatawan akan memberikan dampak yang cukup luas. Sehingga saya berpesan, mari kita lebih menjadi destinasi wisata yang bertanggungjawab bagi wisatawan, ramah terhadap wisatawan,” imbuhnya.


Sebuah destinasi wisata yang masyarakatnya membuat wisatawan aman dan nyaman inilah yang digadang-gadang bersama. Singgih menyebut guna mewujudkan hal tersebut maka menjadi tanggung jawab bersama semua pihak tanpa kecuali. Baik Pemda, kepolisian hingga pelaku industri pariwisata mempunyai strategi guna mewujudkan keamanan dan kenyamanan wisatawan sesuai tanggung jawabnya masing-masing.


“ Kita asumsikan spending money satu wisatawan Rp 1 juta per orang per kunjungan pada libur lebaran 2022. Tahun ini, kami asumsikan dengan beberapa komponen menjadi Rp 1.2 juta per orang per kunjungan. Jika rata-rata pengeluaran wisatawan Rp 1,2 juta per pax, maka bisa diprediksi perputaran uang seluruh pergerakan wisatawan di DIY bisa mencapai Rp 1,8 triliun,” ungkap Singgih.


Capaian tersebut diharapkan Singgih bisa membantu pertumbuhan ekonomi yang didukung perputaran uang yang bisa dirasakan masyarakat setempat. Tren destinasi alam khususnya pantai masih cukup mendominasi jumlah kunjungan wisatawan di DIY. Disusul dengan daya tarik wisata restoran dengan pemandangan alam dan Instagramable sangat diminati wisatawan bisa naik 60 persen pada 2023 ini.


“ Jumlah kunjungan wisatawan pada libur lebaran tahun ini memang sedikit mengalami penurunan sekitar 7,5 persen dibandingkan tahun lalu. Meskipun turun dari sisi jumlah, tetapi dari sisi kualitas naik karena lebih kondusif, lancar dan wisatawan nyaman. Hal ini sekaligus dalam rangka mewujudkan strategi pemasaran wisata yang berkualitas di DIY pada 2022-2027,” terangnya.


Pertumbuhan kepariwisataan DIY yang semakin menggembirakan ini juga dapat dilihat dari komponen rata-rata pengeluaran dan lama tinggal wisatawan yang terus didorong. Bukan berarti meniadakan jumlah, tetapi jumlah tidak menjadi satu-satunya ukuran, tetapi bagaimana wisatawan yang datang bisa memberikan kontribusi yang cukup bagus terhadap perekonomian DIY.


“ Kami mencatat rata-rata lama tinggal wisatawan di DIY naik dari 1,7 hari menjadi 2,1 hari pada liburan lebaran 2023. Sebab durasi liburannya cukup panjang sehingga rerata lama tinggal ikut naik,” pungkas Singgih. (Ira)

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Terkini

Polres Bantul Layani Warga Disabilitas Buat SIM D

Jumat, 22 September 2023 | 16:25 WIB

Animo Bertransmigrasi Tinggi, Kuota Terbatas

Jumat, 22 September 2023 | 05:25 WIB

Bakesbangpol Bantul Gelar Penguatan Kebangsaan

Kamis, 21 September 2023 | 18:15 WIB

Sambut HUT ke 20, Fokal 3 Droping Air Bersih ke Dlingo

Rabu, 20 September 2023 | 15:10 WIB

Angka Kasus Narkoba di Bantul Masih Tinggi

Selasa, 19 September 2023 | 18:16 WIB

YKI Prihatin Angka Kasus Kanker di Bantul Masih Tinggi

Selasa, 19 September 2023 | 13:45 WIB

Demi Judi dan 'Open' BO, Nekat Curi Dua Motor

Senin, 18 September 2023 | 16:10 WIB

Qhomemart Bedah Rumah Bersama DPD REI Yogya

Senin, 18 September 2023 | 13:18 WIB
X