Krjogja.com - BANTUL - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir menaruh perhatian pada peristiwa penutupan patung Bunda Maria setinggi enam meter di Rumah Doa Sasana Adhi Rasa Santo Yacobus Lendah Kulonprogo yang ramai mencuat di sosial media. Haedar pun memberikan pesan dan menyampaikan harapan pada masyarakat usai peristiwa tersebut terjadi.
Sebelumnya ramai dinarasikan penutupan dikarenakan adanya salah satu ormas yang meminta patung dibongkar karena mengganggu sebagian umat Islam yang hendak beribadah. Namun narasi tersebut belakangan disangkal oleh Polres Kulonprogo yang mengatakan bahwa penutupan adalah murni karena keinginan pemilik dan ada anggotanya yang keliru menuliskan laporan.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir mengatakan agar sebaiknya persoalan tersebut diselesaikan dengan sebaik mungkin. Haedar meminta seluruh pihak melihat latarbelakang agar persoalan menjadi terang untuk diselesaikan.
[crosslink_1]
"Kami berharap agar Pemda dan ormas keagamaan duduk bersama. Jangan sampai, masa sih masalah ini tidak bisa kita selesaikan," ungkapnya di kampus UMY, Jumat (24/03/2023) sore.
Ketum PP Muhammadiyah Beri Pesan Soal Penutupan Patung Bunda Maria di LendahÂ
Haedar juga menegaskan bahwa Muhammadiyah sangat setuju dan mendukung toleransi antar umat beragama. Hal itulah menurut dia menjadi dasar untuk menyelesaikan apabila ada persoalan yang terjadi.
"Saya setuju bahwa kita harus terus toleran, saling menghormati dan kalau ada masalah diselesaikan seperti bagaimana umat beragama dan pemerintah maupun komponen bangsa bisa menyelesaikan itu," sambung dia.
Haedar pun berharap agar persoalan patung Bunda Maria di Lendah bisa segera diselesaikan dengan sebaik mungkin sehingga tak menjadi isu besar di tingkat nasional. "Segera selesaikan dengan baik agar tidak menjadi masalah yang sensitif dan besar di tingkat nasional," pungkasnya. (Fxh)