Ekskavasi Situs Keraton Pleret Temukan Paralon Kuno

Photo Author
- Rabu, 15 Maret 2023 | 16:50 WIB
 Tim ekskavasi tengah membersihkan temuan baru berupa paralon kuno di Kedaton IV Situs Keraton Pleret. KR-Fira Nurfiani
Tim ekskavasi tengah membersihkan temuan baru berupa paralon kuno di Kedaton IV Situs Keraton Pleret. KR-Fira Nurfiani

Krjogja.com - Bantul - Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY  telah menyelesaikan ekskavasi atau penggalian arkeologis benteng sisi barat yang disebut Kedaton IV di Situs Keraton Pleret, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul pada Senin (13/3/2023) lalu.


Dalam ekskavasi Kedaton IV tersebut, tim arkeolog yang diterjunkan menemukan saluran air (paralon) kuno dari tanah liat atau disebut plempem atau  riul pada Kamis (8/3/2023).

Tenaga Ahli Ekskavasi  Danang Indra Prayudha mengatakan mendekati penghujung waktu jadwal ekskavasi  Kedaton IV, tim ekskavasi  justru  menemukan saluran air tanah liat kuno di penggal benteng sisi barat Keraton Pleret yang diduga masih satu konteks dengan benteng sisi barat keraton karena memiliki derajat kemiringan sama sebesar  10 derajat.  Plempem ini miliki panjang 62 cm hingga 66 cm dengan diameter 35 cm per riul.

" Ini temuan yang baru pertama dan unik karena ada saluran air, kami menduga ini satu periode dengan benteng namun masih perlu dibuktikan. Jika saluran air ini benar bagian dari benteng maka menunjukan bentengnya punya saluran air . Kita akan coba uji sampel tanah yang di dalam saluran isinya apa apakah itu kotoran atau air bersih, " papar Danang, Rabu (15/3).

Danang menyampaikan temuan baru arkeologis peninggalan masa Raja Amangkurat I  ini berada di lokasi yang akan dikembangkan sebagai pengembangan Museum Pleret.  Maka desain pengembangan museum tersebut harus menyesuaikan dengan temuan terbaru ini. Hal ini pun telah diatur dalam Peraturan Cagar Budaya  apabila mendirikan bangunan baru setidaknya ada jarak dua meter dari objek cagar budayanya.

Mulanya ekskavasi ini merupakan tindak lanjut dari rencana Seksi Permuseuman Kundha Kabudayan DIY mengembangkan Museum Pleret yang sekarang eksisting sampai ke selatan. Dalam pengembangannya ada perencanaan seperti bangunan, gedung, pembuatan pagar dan sebagainya. Untuk itu, Seksi  Pemeliharaan Warisan Budaya Disbud DIY menindaklanjuti dengan survei dalam pengembangan lahan apakah ada objek diduga cagar budaya atau tidak pada 2022.

"Kami menemukan tumpukan bata yang terlihat di permukaan di dua titik, dari temuan inilah kami kerjakan ekskavasi Kedaton IV tahap pertama sejak 4 hingga 29 Maret 2022 untuk penelitian dan penyelamatan objek di bawahnya.  Ekskavasi Kedaton IV tahap berikutnya dilanjutkan pada 2023, tepatnya sejak 14 Februari hingga 13 Maret 2023. Kami  tidak menduga setelah tanah dibebaskan ternyata ada temuan benteng sisi Barat Keraton Pleret ditambah temuan baru saluran air kuno," ungkap arkeolog lulusan UGM ini.

Dari hasil-hasil temuan ekskavasi ini, tim arkeolog memberikan sejumlah rekomendasi pengembangan Museum Pleret yang bisa dilakukan Disbud DIY yakni melakukan mapping atau pemetaan menggunakan foto udara dan membuka sisi luar setidaknya berjarak 4 meter dari temuan. Selanjutnya temuan baru tersebut bisa dikelola sebagai site museum Pleret yang di display dengan baik, supaya masyarakat bisa melihat langsung (Ira)


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X