Krjogja.com - BANTUL - Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) adalah salah satu perguruan silat yang sangat populer di Indonesia, dengan jutaan anggota yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Namun, seperti halnya organisasi-organisasi besar lainnya, PSHT tidak luput dari permasalahan internal, salah satunya adalah dualisme yang terjadi di dalamnya.
Dualisme ini terjadi karena adanya perbedaan pandangan dan kepemimpinan antara kelompok PSHT yang terpolarisasi menjadi Parluh 16 dan Parluh 17. Akibatnya, dualisme ini berpotensi menimbulkan kerawanan kamtibmas.
Namun demikian, Ketua PSHT Ranting Kasihan, Wulan menyampaikan kepada awak media bahwasanya PSHT Ranting Kasihan mendukung sepenuhnya terwujudnya stabilitas Kamtibmas di Kabupan Bantul. "Kami dengan mengarahkan kepada segenap anggota PSHT Ranting Kasihan untuk menahan diri dan tetap menjaga kondusifitas Kamtibmas secara umum di Kabupaten Bantul," jelasnya beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut disampaikan bahwa mendekati tahun politik yang dalam hal ini adalah Pemilu 2024, kerawanan Kamtibmas sekecil apapun akan dapat mempengaruhi stabilitas pelaksanaan Pemilu itu sendiri. "Oleh karenanya kami berprinsip mendukung terciptanya Pemilu 2024 yang aman, damai dan lancar," pungkas Ketua PSHT Ranting Kasihan itu.(*)