BANTUL - Kawanan penjahat menyatroni Sanggar Batik Sri Kuncoro di Giriloyo Kalurahan Wukirsari Imogiri Bantul. Dalam kasus tersebut, pelaku menggasak 17 potong batik tulis senilai Rp 25 juta. Aksi pelaku terbilang sangat cepat karena siang waktu kejadian sanggar juga buka seperti biasa.
Pemilik Sanggar Batik Sri Kuncoro, Sudarto (63), Senin (6/2/2023) mengungkapkan, kasus pencurian batik tulis Minggu sekitar pukul 12.00 WIB.
Dalam aksinya tersebut pelaku menggasak 17 batik tulis yang terpasang di etalase. Sudarto sempat ditanya oleh anaknya terkait penataan kain batik dan juga mengambil atau tidak.
Karena tidak merasa mengambil dan di etalase sudah tidak ada, Sudarto menyadari kerajinan berharga mahal tersebut raib di gasak pencuri.
"Siang itu saya dihadang anak saya, kemudian bilang, sini Pak masuk dulu, tadi posisi batiknya dimana. Kemudian saya telp istri dan bertanya apakah batik dibawa ke Gazebo ternyata tidak. Kemudian istri saya pulang dan melihat langsung menangis mengetahui batik tulis di etalase sudah hilang," ujarnya.
Sudarto mengungkapkan pencurian ditengerai dilakukan oleh dua orang mengendarai sepeda motor. Karena ada tangga sempat melihat dua orang masuk sanggar ketika peristiwa terjadi.
"Khusus batik tulis yang hilang itu harganya berkisar Rp 1,5 -Rp 2 juta, tetapi karena sudah hilang mau bagaimana lagi, " ujarnya.
Sementara untuk proses pembuatan 1 potong batik tulis membutuhkan waktu tiga-empat bulan. "Proses memang cukup lama, mulai tahap awal sampai jadi khusus batik tulis itu hampir 4 bulan lamanya," ujarnya.
Sanggar Batik Sri Kuncoro berada ditepi jalan utama wilayah tersebut. Kesehariannya sanggar itu buka untuk melayani konsumen atau tamu.
"Memang sudah ada petugas dari kepolisian datang ke rumah saya tanya-tanya terkait peristiwa pencurian itu tetapi memang saya belum membuat laporan," ujar Sudarto. (Roy)