166 Pengguna Narkoba di Bantul Direhabilitasi

Photo Author
- Jumat, 30 Desember 2022 | 10:41 WIB
 Kepala BNN Bantul didampingi stafnya ketika menyampaikan press release kepada awak media (Judiman)
Kepala BNN Bantul didampingi stafnya ketika menyampaikan press release kepada awak media (Judiman)

Krjogja.com - BANTUL - Dalam perang melawan Narkoba harus terus dilakukan pengembangan, mengingat tantangan yang dihadapi semakin komplek , salah satunya peredaran narkotika jenis baru atau 'New Psychoactive Substances (NPS) yang masih marak sepanjang tahun 2022. Terdapat 360 sampel NPS yang telah diuji oleh BNN RI.


Hingga saat ini , jumlah NPS yang beredar di Indonesia ada 91 jenis. Yang 81 jenis diantaranya sudah diatur dalam Undang- Undang No 35 Tahun 2019, sementara 10 lainnya belum diatur dalam Undang- Undang.


Ungkapan tersebut disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional ( BNN ) Kabupaten Bantul Arfin Munajah SE MM , saat melakukan perss release akhir tahun 2022 kepada awak media di Aula Kantor BNN Bantul, Kamis (29/12). Menurutnya, dalam perang melawan Narkoba ( War On Drugs ) BNN Bantul tetap konsisten mengusung 4 strategi yang digaungkan oleh BNN RI, yakni Soft power approach, Hard power approach, Smart power approach dan Cooperation.


Arfin Munajah SE MM menjelaskan sepanjang tahun 2022 sebanyak 166 penyalahguna Narkotika telah menjalani rehabilitasi . Terdiri dari 109 jumlah klien di Klinik Abhipraya , 3 di Yayasan Anugerah Tuhan Hafara, 35 di RSUD Panembahan Senopati Bantul dan 21 di RS Nur Hidayah. Hingga saat ini telah dibentuk 2 unit Intervensi Berbasis Masyarakat ( IBM ) ,yang pertamakali beroperasi di Kalurahan Mulyodadi dan di Kalurahan Banguntapan.


BNN Bantul, kata Arifin Munajah juga melakukan upaya pemberantasan jaringan sindikat Narkotika sepanjang tahun 2022. Dengan mengungkap 3 kasus , yakni 1 jaringan jenis Shabu pada bulan Maret, dan jaringan jenis ganja dan obat daftar G pada bulan Juni 2022.Ketiga kasus tersebut dilimpahkan ke Polres Bantul.


"Kinerja penanggulangan Narkotika yang maksimal tidak bisa lepas dari faktor kualitas sumber daya manusia yang terus meningkat. Hal ini merupakan salah satu dari hasil berbagai pelatihan yang telah diberikan. Diantaranya, pelatihan II RPE ( Raid Planing and Execution ) di Lido Sukabumi , pelatihan eksternal terkait pengolahan data spasial dan pelatihan lainnya," pungkas Arfin. (Jdm)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X