BANTUL - Pameran hasil karya project penguatan profil pelajar Pancasila (P5) dengan mengangkat tema 'gaya hidup berkelanjutan 'Menuju Zero Waste' digelar SMA N 1 Kasihan Kabupaten Bantul, Jumat (4/11). Siswa menampilkan beragam kreativitas baik dalam bentuk pertunjukkan diatas panggung ataupun showroom sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Dengan program itu diharapkan SMA Negeri 1 Kasihan jadi sekolah sehat sehingga benar-benar nyaman mendukung tugas belajar siswa kedepannya. Acara dibuka Kepala Balai Dikmen Kabupaten Bantul, Ismunardi SPd MM.
Kepala SMA N 1 Kasihan Bantul, Sarwono didampingi Pemimpin Project, Ismi Fajarsih MPd mengatakan, program tersebut merupakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Kegiatan tersebut kata Sarwono, sesuai visi dan misi sekolah yakni Terwujudnya Insan yang Berkarakter Berprestasi dan Berbasis Budaya Jawa Tahun 2025. Dijelaskan, dengan tema 'gaya hidup berkelanjutan' kebetulan juga mengambil topik menuju zero waste. "Kenapa saya koneksikan dengan sekolah, kita kan juara satu sekolah sehat sehingga dengan menuju zero waste saya kira ini mendukung program yang sudah ada," ujarnya.
Karena sekarang digalakkan di seluruh dunia dan Kurikulum Merdeka sekarang materinya disinkronkan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/ Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs merupakan pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang berkesinambungan.
"Harapan saya pola hidup keseharian harus bisa meminimalisir sampah dan dibudayakan dilingkungan sekolah dan tempat tinggal," ujarnya.
Hal tersebut tentu sangat sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Oleh karena itu diutamakan bukan hanya hasil. Tetapi bagaimana proses anak-anak untuk menjadi pelajar Pancasila atau berkarakter yang unggul di SMA Negeri 1 Kasihan.
Kepala Balai Dikmen Kabupaten Bantul, Ismunardi SPd MM, Kabid Dikmen Ismunardi, mengatakan, dengan tema 'gaya hidup berkelanjutan' menuju zero waste. "Ternyata anak-anak kita di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul mengawali jadi salah satu project mengurangi sampah. Harapan kita bisa jadi awal untuk diterapkan dalm hidup sehari-hari. Baik di sekolah, di lingkungan tempat tinggal kita masing-masing, " ujarnya. (Roy)