Krjogja.com - BANTUL - Bertepatan dengan momentum Gerakan Nasional Aksi Bergizi, MAN 1 Bantul menggelar sejumlah acara. Senam kebugaran, sarapan bersama, dan minum tablet penambah darah serentak. Kegiatan tersebut bagian utama menekan kasus stunting di Kabupaten Bantul. Sementara Pemerintah Kabupaten Bantul terus kerja keras dalam menekan angka stunting.
Kepala MAN 1 Bantul Khoiriyatun S Pd, MSc, Kamis (27/10) mengatakan, program gerakan nasional aksi bergizi merupakan program yang diinisiasi Kementerian Kesehatan. Tidak hanya di Bantul, namun digelar di seluruh sekolah dan madrasah di Indonesia. Program tersebut merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kesadaran siswa membiasakan konsumsi tablet penambah darah. Tidak kalah penting, mengonsumi gizi seimbang, dan aktivitas fisik bagi anak usia sekolah.
Sementara Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo mengatakan, bila terdapat delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting terintegrasi, yakni analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, Perbup/ kewenangan Desa, pembinaan kader pembangunan masyarakat, manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting, dan review kinerja tahunan.
Delapan aspek tersebut merupakan acuan untuk membentuk program dalam rangka intervensi terhadap pemenuhan gizi baik bagi masyarakat. Menurut Joko, stunting erat kaitannya dengan hubungan dengan perbaikan gizi. Sedang di Bantul punya program boga sehat, yang nantinya bakal digenjot. Tujuannya program tersebut berjalan baik untuk mensuport kedelapan aksi konvergensi stunting.
Selain itu kata Joko, program teraebut didukung lima pilar Percepatan Pencegahan Stunting yakni komitmen dan visi kepemimpinan nasional dan daerah. Kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku, konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program pusat, daerah, desa, ketahanan pangan dan gizi serta evaluasi. (Roy)
