Muhammadiyah 'Aja Dibanding-bandingke'

Photo Author
- Minggu, 9 Oktober 2022 | 22:10 WIB
Prof Dr Abdul Mu'ti MEd memberi pencerahan Tabligh Akbar di Masjid Islamic Center UAD. (Foto: Jayadi K)
Prof Dr Abdul Mu'ti MEd memberi pencerahan Tabligh Akbar di Masjid Islamic Center UAD. (Foto: Jayadi K)

Krjogja.com - BANTUL - Persyarikatan Muhammadiyah lahir di Yogyakarta tahun 1912 sampai sekarang masih eksis dan terus berkembang pesat.


"Realitas menunjukkan Muhammadiyah di mana-mana berkembang pesat. Muhammadiyah aja banding-bandingke," ujar Prof Dr H Abdul Mu'ti MEd, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah dalam Tabligh Akbar di Masjid Islamic Center, Kampus 4/Utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Ringroad Selatan Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Bantul, Minggu (09/10/2022).


Hadir dan memberi sambutan pengantar Drs H Akhid Widi Rahmanto (Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah/PDM Kota Yogyakarta), Arif Jamali Muis MPd (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah/PWM DIY). Pengajian Akbar untuk syiar Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Surakarta, 18-20 November 2022.


Hadir pula Dr Gatot Sugiharto MH (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD). Tabligh Akbar diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Universitas Ahmad Dahlan.


Menurut Abdul Mu'ti, Muhammadiyah tidak perlu dibanding-bandingkan dengan lembaga lain. "Tanpa banding-bandingkan, realitas sudah menunjukkan Muhammadiyah sebagai gerakan berkemajuan ada berbagai segmen kehidupan," ujarnya.


Bahkan menjelang Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48, euforia terlihat di mana-mana di Indonesia dengan segala kegembiraan, aktivitas keagamaan, sosial-ekonomi-budaya dan kemanusiaan.


Diingatkan Abdul Mu'ti, meski Muhammadiyah maju pesat harus terus berikhtiar memberi manfaat kepada masyarakat luas. "Muhammadiyah harus peduli, hadir dan memberi solusi berbagai persoalan bangsa," katanya.


Hadir, peduli dan memberi solusi itu lebih penting daripada sebatas berwacana terus. Seperti halnya saat pandemi Covid-19, Muhammadiyah sudah memberi sumbangsih nyata. "Kalau dinilai uang sekitar Rp 1 triliun lebih," ucapnya.


Intinya, dalam situasi apapun, Muhammadiyah tetap aktif dan bermanfaat kepada publik. Transformasi spirit Al-Maun, yakni bantuan, pertolongan dalam setiap kesulitan direaktualisaikan dengan dinamika zamannya. (Jay)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X