Masuk Masa Panen Harga Cabai Turun, Petani Sulit Wujudkan Cita-cita

Photo Author
- Minggu, 25 September 2022 | 15:27 WIB
Petani menyortir cabai yang terserang pathek, Minggu (25/9/2022).  (foto: sukro riyadi)
Petani menyortir cabai yang terserang pathek, Minggu (25/9/2022). (foto: sukro riyadi)

 

Merosotnya harga cabai kian sulit dihindari. Kondisi tersebut membuat petani diliputi kekhawatiran. Jika awal September 2022, komoditas cabai jenis imperial harga jual menembus  Rp 54 ribu/kg.  Sekarang terperosok dikisaran Rp 19 ribu/kg -Rp 21 ribu /kg.

 

"Pada tanggal 10 September lalu waktu petik pertama harga jual Rp 54 ribu/kg jenis imperial. Namun sekarang turun , informasi yang saya tahu, saat ini harga jual Rp 21 ribu/kg. Kondisi ini  sebenarnya membuat kami petani agak khawatir," ujar Mugari, petani lahan pasir Sanden Bantul, Minggu (25/9/2022).

 

Mugari mengugkapkan bila petani kadang dihadapkan pada persoalan sulit. Termasuk ketika akan menikmati harga bagus, namun tiba- tiba harga terus merosot tajam. "Ketika awal panen awal September lalu dengan harga Rp 50 ribu lebih  per kilonya. Kami punya cita cita besar untuk bisa memberikan kesejahteraan bagi keluarga. Namun keinginan itu rasanya sulit tercapai seiiring turunnya harga," ujarnya.

 

Lelaki yang kini mengelola tanaman cabai diatas lahan pasir sekitar 1.400 meter persegi  berharap kedepan harga jual merangkak naik.  Persoalan yang membelit petani cabai dilahan pasir sebenarnya  tidak sebatas harga jual yang turun. 

 

Ancaman lebih serius kini tengah mengintai petani, yakni serangan hama pathek. Namun dengan segala daya dan upaya petani secara mandiri berusaha melenyapkan pathek.  "Kalau cabai yang kena pathek tidak dibersihkan akan cepat menyebar itu tantangan kami," ujarnya.

 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Joko Waluyo mengatakan, jika bidang Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) DKPP sudah turun ke lapangan. Harapannya persoalan pathek yang dihadapi petani bisa segera diatasi.

 

Joko mengungkapkan, selain fokus dalam memerangi pathek POPT DKPP Bantul berusaha menghadang serangan hama tikus. "Petani bisa konsultasi ke dinas atau BPP terkait dengan persoalan hama," ujar  Joko.(Roy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X