Optimalisasi Kesehatan Masyarakat Mangir Tengah dengan Sosialisasi Pencegahan Stunting

Photo Author
- Sabtu, 13 Agustus 2022 | 02:10 WIB

BANTUL, KRJOGJA.com - Prioritas masalah kesehatan nasional tahun 2022 adalah stunting. Hal ini dikarenakan Indonesia masih memiliki angka prevalensi stunting cukup tinggi, yaitu 24,4 persen dan masih di atas angka standar yang ditoleransi WHO, yaitu di bawah 20 persen.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.

KKN Tematik (KKN-T) Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta yang diterjunkan di Dusun Mangir Tengah, Kalurahan Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul ikut membantu melakukan sosialisasi pencegahan kasus stunting. Meskipun diketahui Dusun Mangir Tengah sat ini sudah tidak memiliki kasus stunting di tahun 2022. Akan tetapi sesuai arahan dari Pemerintah Kelurahan Sendangsari untuk mencegah kejadian stunting dan menurunkan prevalensi stunting nasional maka dibutuhkan sosialisasi pencegahan stunting.

"Stunting jika dibiarkan tanpa penanganan, bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga dapat memepengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak. Pemerintah Kabupaten Bantul dan Kalurahan Sendangsari sudah menghimbau untuk setiap daerah ikut serta dalam program penurunan prevalensi stunting nasional dengan mengadakan sosialisasi atau penyuluhan kesehatan untuk warganya. Saya sangat mendukung diadakan sosialisasi stunting karena menunjukkan mahasiswa turut mendukung upaya dan himbauan pemerintah terutama Dinas Kesehatan Bantul untuk mengatasi stunting," jelas Fiska Ilyasir, S.Pd.I., MSI selaku Dosen Program Studi S1 Pendidikan Agama Islam sekaligus Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 16 Mangir Tengah.

Maka dari itu kelompok 16 Mangir Tengah mengadakan sosialisasi pencegahan stunting yang diisi oleh Pramitha Sari, S.Gz., Dietisien, MH. Kes. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi para kader posyandu, ibu-ibu muda dan remaja Dusun Mangir Tengah supaya dapat mencegah terjadinya stunting.

Pada sosialisasi ini pemateri menjelaskan bagaimana cara pemberian ASI eksklusif yang benar, cara memberikan MPASI sesuai usia, makanan yang sebaiknya di konsumsi dan di hindari baduta (bayi di bawah 2 tahun), penyebab bayi kurang nutrisi dan prosedur pemberian makan pada anak. Acara sosialisasi ini diadakan pada Jumat (22/07/2022) bertempat di pendopo pak Warsito yang menjabat sebagai ketua RT 04.

Pada sosialisasi kesehatan ini selain terdapat penyuluhan stunting ada juga sosialisasi P3K. Tujuan dari sosialisasi P3K ini adalah untuk memberikan edukasi bagaimana cara menangani atau mengatasi terjadinya kecelakaan di tingkat rumah tangga seperti luka bakar, kesleo, luka jatuh, keselek, dan lain sebagainya. Harapan dengan adanya sosialisasi P3K ini masyarakat Dusun Mangir Tengah dapat mengetahui cara penanganan yang baik dan benar serta mencegah penanganan yang salah dan dapat memperparah luka atau kecelakaan tersebut.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X