BANTUL, KRJogja.com - Di era transformasi digital dalam menghadapi tantangan masa depan, dimana teknologi informasi berkembang pesat dengan inovasi yang masif dibutuhkan talent digital yang cerdas dan kritis, dan kolaborasi antar negara.
"Sebanyak 50 juta anak Indonesia siap berkarya dan berprestasi, 8 anak muda Indonesia diantaranya ikut berkompetisi dalam even ini bersama dengan anak-anak muda perwakilan 90 negara peserta," tutur Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI Nadiem Makarim saat Pembukaan International Olympiad in Informatics (I0I) ke-34 Tahun 2022, Selasa (9/8) di Laboratorium ISI Yogyakarta.
Perhelatan internasional ini diikuti siswa 350 orang, Team Leader/Guest/International Committee 300 orang, Panitia/LO 250 orang. Terdiri 65 Negara On-site dan 25 negara Online. "Merupakan kebanggaan Indonesia selaku tuan rumah bisa menggelar secara hybrid setelah 2 tahun berturut-turut secara online. Sesuai dengan prioritas Merdeka Belajar yang berfokus mefasilitasi talenta. Terus menjaga sebagai yang terbaik dalam kompetisi juga menjalin kolaborasi," tegas Nadiem.
Pembukaan dimeriahkan Launching Musik IOI karya Kepala SMK Negeri 2 Kasihan Bantul, Persembahan Orkestra SMK Negeri 2 Kasihan Bantul, Persembahan Sendratari Mahasiswa ISI Yogyakarta, Defille Delegasi Peserta IOI 2022, serta Life Achievement Award 2022 yang disampaikan Nadiem pada Inggriani Liem (Dosen Informatika ITB 1979-2018).
Usai Pembukaan Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek RI Suharti, Chairman IOI 2022 Brian Marshal, President IOI Benjamin Burton dan Ketua Ikatan Alumni TOKI Reinhart Hermanus yang sebelumnya juga memberikan sambutan pembukaan menggelar jumpa pers dengan didampingi Rektor ISI Yogyakarta, Prof Dr M Agus Burhan MHum. "Diikuti 90 negara, sebagian besar peserta langsung hadir maka semua peserta punya pengalaman luar biasa baik waktu olimpiade atau saat menikmati keramahan dan keindahan Yogya," ungkap Suharti
Sedang Brian Marshal menyebutkan even ini adalah kolaborasi Kemendikbudristek RI sejak dimulai 1989 dan berpartisipasi mulai 1995. "Rangkaian even IOI ke-34/2022 dengan kontes, GA Meeting, Wisata Edukasi Malam Kebudayaan digelar di Hyatt Regency, The Rich Jogja Hotel, ISI Yogya, Taman Wisata Candi Borobudur-Prambanan hingga Closing Ceremony Minggu (14/8) di Panggung Terbuka Sendratari Ramayana," jelasnya
Acara pendukung Jumpa Media, Talkshow, Seminar/Webinar, Bebras Computational Thinking. "IOI merupakan sarana bagi siswa sekolah menengah dari berbagai negara untuk dapat bersaing dalam kompetisi yang berkaitan dengan informatika harapannya bisa berlangsung baik dan memberikan dampak positif yang besar bagi perkembangan transformasi digital pendidikan di negara yang menyelenggarakan,†kata Benjamin Burton.
Reinhart Hermanus menambahkan peserta yang pernah mengikuti IOC bisa berkolaborasi membentuk komunitas. "Banyak alumni yang masuk Industri dan mengembangkan potensi yang dimiliki," ujarnya.
Sebelumnya Presiden Pan Asia Pacific Region Acer Inc Andrew Hou secara virtual menyebutkan Acer sebagai perusahaan ICT terkemuka di dunia dan pemain utama di industri PC Indonesia menjadi pendukung resmi IOI dengan menghadirkan laptop untuk semua kontestan di lokasi guna merancang algoritma dan melakukan tugas pemrograman.
"Dukungan Acer sejak 2018 dan merupakan kontribusi bagi perkembangan akselerasi pendidikan. Acer membawa misi edukasi dalam rangka menjembatani hubungan antara teknologi dan manusia lewat penyediaan pendidikan yang berkualitas sehingga dapat diakses oleh lebih banyak orang," jelasnya. (Vin)