BANTUL, KRJOGJA.com - Meski pemerintah mengeluarkan kebijakan boleh membuka masker di ruang terbuka tetapi masyarakat tidak boleh menyepelekan Covid-19. Memang berbagai kelonggaran diterapkan, tetapi pandemi sejatinya belum berakhir. Rendahnya pencapaian vaksin booster harus digenjot agar target tercapai.
"Kebijakan yang disampaikan langsung Presiden Joko Widodo boleh membuka masker bertujuan membuka kembali kegiatan ekonomi. Dengan pengendoran salah satu unsur protokol kesehatan. Tetapi harus dibarengi dengan penguaatan unsur protokol kesehatan lainnya, berupa vaksinasi," ujar Koordinator vaksinasi Badan Intelijen Negara Daerah (Binda)
DIY wilayah Bantul Nugroho, disela- sela pelaksanaan vaksinasi di Puskesmas Piyungan, Kamis (7/7).
Menurutnya, dalam mendongkrak animo masyarakat mengikuti vaksinasi boster dibutuhkan sosialisasi kepada warga. Langkah tersebut sebagai upaya memberikan edukasi dan pemahaman bahwa pandemi belum selesai, vaksin sangat dibutuhkan. Karena jika sampai diabaikan berpotensi menimbulkan lonjakan kasus Covid -19, menyusul adanya varian BA.4 dan BA.5.
Nugroho mengatakan, merujuk data, pencapaian vaksinasi booster di Bantul baru 22 %. Agar target target 70 % tercapai, kekebalan komunal baru. Binda DIY bakal menempuh berbagai upaya percepatan. Selain menyasar wilayah dengan capaian vaksinasi booster rendah. Binda juga kerjasama dengan lembaga dan instansi lain agar target tercapai.
Sementara Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Bantul yang juga Wakil Bupati Bantul, Joko Budi Purnomo minta masyarakat tetap waspada dan menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), tetap mengenakan masker di kerumunan, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan saat dan sesudah beraktivitas.
Sejauh ini pihaknya mendapat salinan dari Instruksi Menteri Dalam Negeri jika Bantul masih tetap level 1. “Kita tetap akan menerapkan standar sesuai dengan PPKM level 1,†ujar Joko Purnomo. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Bantul minta masyarakat waspada terkait potensi penularan Covid-19. Kendati Bantul saat ini masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1. Karena kasus Covid-19 di Bantul masih ditemukan. Terdapat 18 orang kini terpapar Covid-19.
Kasus aktif tersebut tersebar di sejumlah kapanewon, yakni terbanyak di Kapanewon Sewon Banguntapan, Sedayu, Srandakan, Piyungan, Dlingo Imogiri, Kretek, dan Bantul. (Roy)