BANTUL, KRJOGJA.com - Hampir dua tahun lebih, pandemi Covid- 19 menyelimuti kehidupan masyarakat. Hampir semua sektor kena imbas akibat peristiwa itu. Oleh karena itu dibutuhkan keterampilan untuk berinovasi agar bisa bertahan dalam kondisi sulit seperti ini. Melihat realita dilapangan, bahwa masyarakat menghadapi persoalan begitu kompleks, khususnya ekonomi.
Dari situlah sebuah komunitas ibu-ibu yang tergabung dalam wadah Srikandi Sedulur Soni (SSS) berusaha hadir untuk mengurai persoalan tersebut. Salah satunya dengan menggulirkan program pelatihan membuat kuliner gudeg bagi ibu-ibu di wilayah Kalurahan Banguntapan Kapanewon Banguntapan Bantul. Selain itu, Komunitas SSS juga memberikan bekal ketrampilan dalam pembuatan bakpia serta kue kering.
Pendiri Paguyuban SSS, Soni Maryanto, warga Jagangrejo, Kalurahan Banguntapan, Minggu (10/4/2022) mengatakan, program membekali ibu-ibu keterampilan tersebut untuk mengisi Bulan Ramadan dengan kegiatan produktif.
“Dengan bekal keterampilan tersebut ke depannya bisa menjadi modal untuk membuka usaha. Kita menyadari semua pandemi Covid -19 membutuhkan sebuah inovasi baru dalam berusaha," ujarnya. Tetapi paling tidak keterampilan tersebut bisa diimplementasikan di rumah masing -masing.
Soni mengungkapkan, dengan keterampilan tersebut bisa dijadikan landasan meningkatkan ekonomi keluarga. Misanya dengan berjualan gudeg, bakpia atau kue kering.
"Apalagi mendekati Hari Lebaran, permintaan kue kering termasuk bakpia kamungkinan meningkat,†ujarnya.
Dengan pertimbangan itulah, Soni menggelar pelatihan secara bergiliran di setiap pedukuhan di Kalurahan Banguntapan. Sehingga semua warga bisa merasakan manfaatnya. Kegiatan dipandu relawan juga mendatangkan narasumber atau pemateri berpengalaman dari kalangan pengusaha tiga jenis kuliner tersebut. Pelatihan diikiuti 54 peserta dan akan bergilir ke pedukuhan lainnya.(Roy)