TPID DIY Duga Hal ini Pemicu 'Menghilangnya' Minyak Goreng Curah di DIY

Photo Author
- Rabu, 6 April 2022 | 12:22 WIB
Widodo saat pemantauan stok sembako oleh TPID DIY
Widodo saat pemantauan stok sembako oleh TPID DIY

BANTUL, KRJOGJA.com - Tim Pengendali Inflasi Daerah DIY (TPID) yang terdiri dari Pemda DIY, Pemkab Bantul, Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Badan Intelijen Daerah (BINDA) DIY melakukan pemantauan stok dan harga di salah satu gudang perbelanjaan ritel (Alfamidi) Cabang Yogyakarta di Jalan Janti, Rabu (6/3). Hasilnya stok mencukupi dengan harga masih sesuai dengan ketentuan.

"Kami sebelumnya sudah melakukan pemantauan di Kulonprogo, Gunungkidul dan kali ini di Bantul. Tepatnya di gudang pusat perbelanjaan modern Alfamidi dengan hasil yang sama-sama dilihat bahwa stok pangan dan kebutuhan pokok seperti beras, gula dan minyak kemasan mencukupi, " kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY, Trisaktiyana bersama tim lainnya.

Trisaktiyana meminta masyarakat tidak panik apalagi melakukan aksi borong karena stok terbilang cukup dan tidak ada kenaikan harga signifikan.

"Pasokan dan stok sembako cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, namun bukan memenuhi keinginan masyarakat. Selama ini saat puasa sampai menjelang Lebaran keinginan masyarakat terhadap barang kebutuhan pokok meningkat tinggi. Namun, akhirnya terbuang sia-sia," paparnya.

Dia mencatat akibat tingginya konsumsi itu hanya terbuang di tempat sampah. Jumlahnya mencapai 44 persen dari total sampah rumah tangga di DIY. Karena itu, meminta

masyarakat bisa menyesuaikan diri menghadapi situasi semacam ini.

Terkait pasokan minyak goreng curah, Dia mengakui terjadi kendala dan 'menghilang' dari beberapa pasar tradisional di DIY. Kondisi ini akibat terhambatnya produksi dan distribusi dari daerah lain. Apalagi, selama ini DIY masih tergantung pasokan di daerah lain karena tidak ada perkebunan apalagi pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi minyak goreng di DIY.

"Minyak goreng curah sulit diperoleh di Kulonprogo dan Gunungkidul. Berdasarkan informasi biasanya Kulonprogo mendapat kiriman 41 ton minyak goreng curah namun hanya terpenuhi 29 ton akibat kendala produksi dan teknis pengiriman dari distributor," kata Trisaktiyana.

Kepala BINDA DIY Brigjen Andri Wibowo menjelaskan pemantauan di lapangan ini menjadi upaya bersama seluruh stakeholder di DIY guna menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat saat puasa sampai Lebaran mendatang. Selain itu, memberi masukan kepada Pemda DIY untuk selanjutnya mengeluarkan kebijakan strategis terkait hal ini.

"Misalnya saat ada kelangkaan atau melonjaknya harga gula mampu dipenuhi oleh pasokan produksi di PG Madukismo. Bisa juga untuk jangka panjang Pemda DIY melakukan kerjasama dengan pemda lain membuka perkebunan sawit dan kerjasama pembangunan pabrik sehingga mampu memenuhi kebutuhan minyak goreng curah, " tegasnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Alfamidi Widodo siap membantu pemda dalam memenuhi kebutuhan dan menjaga kestabilan harga barang kebutuhan pokok. Termasuk padokan dengan menggandeng bantak distributor srhingga kebutuhan pokok sampai di tangan konsumen.

"Kami selalu taat terkait penerapan Harga Eceran Tertinggi atau HET untuk komoditas beras dan gula. Kami juga berharap ada banyak brand, termasuk brand lokal untuk ikut memasarkan kenutuhan pokok seperti beras, gula dan minyak goreng sehingga kebutuhan pokok selalu tersedia di pasar," tandasnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X