BANTUL, KRJOGJA.com - Kebijakan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membolehkan anak keturunan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) mendaftarkan diri menjadi prajurit TNI menuai reaksi berbagai pihak. Keputusan kontrovesial Andika Perkasa dalam beberapa hari terakhir bahkan jadi pembicaraan hangat dan viral di media sosial. Ada yang menyatakan tegas menolak kebijakaan tersebut karena PKI hingga kini masih jadi partai terlarang di Indonesia sesuai isi TAP MPRS/XXV/ 1966.
Panglima Gerakan Pasukan Anti Komunis (Gepako) DIY, Drs HM Gandung Pardiman menegaskan pertahanan TNI kini sudah runtuh terkait masalah PKI. Padahal sejak dahulu TNI jadi benteng pertahanan terhadap Pancasila, UUD 45 dan NKRI.
"Saya melihat PKI masih ada, karena para anggota PKI yang kini masih hidup tentu memberikan pemahaman mengenai ideologi komunis kepada anak-anaknya, sehingga orang-orang yang berada di lingkaran mantan anggota PKI tentu akan terpengaruh," ujarnya di Bantul, Sabtu (02/03/2022).
Gandung dengan tegas menolak kebijakan Andika Perkasa tersebut. Karena anak keturunan anggota PKI baik secara langsung dan tidak langsung, disengaja dan tidak disengaja pasti menerima pengaruh paham ideologi komunis dari orang tuannya.
"Saya yakin baik secara langsung atau tidak, disengaja atau tidak paham ideologi komunis akan masuk kedalam otak sang anak dan paham ideologi komunis akan tertanam hingga menjadi dewasa," ujarnya.
Gandung menghimbau kepada Panglima TNI untuk meninjau ulang kebijakan tersebut. Ia yakin di keluarga besar TNI yang masih aktif maupun yang sudah purna tentu tak sedikit yang menolak terhadap kebijakan tersebut, terlebih mereka merasakan langsung akibat perbuatan keji PKI pada tahun 1965.
Gandung menambahkan, masalah ini pernah diingatkan mantan Wakil Presiden RI yang juga mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Try Sutrisno pada tahun 2017. Ia mengingatkan kepada TNI agar hati-hati dan waspada serta teliti agar anak-anak anggota PKI jangan sampai masuk TNI.
"TNI selama ini adalah musuh utama PKI dan paham komunis. Kami berharap jangan sampai TNI dihuni oleh orang-orang yang di dalam hatinya tertanam paham ideologi komunis. Hal ini bisa bahaya bagi TNI bangsa dan negera ini pada masa mendatang," tegas Gandung.
Gandung mengingatkan jangan sampai pada masa mendatang di tubuh TNI akan muncul jiwa dan semangat 'Aku Bangga Jadi Anak PKI'. Selain itu yang dikhawatirkan adalah jika anak-anak keturunan anggota PKI ini memegang jabatan strategis di tubuh TNI. Ia bahkan mempertanyakan kebijakan ini apakah betul-betul dari institusi TNI atau pesanan dari pihak ketiga.
"Mirisnya lagi jika dikemudian hari anak anggota PKI yang jadi TNI ini memegang jabatan strategis. Tentu akan semakin merapuhkan ketahanan Pancasila di tubuh TNI bahkan memiliki potensi TNI akan terpecah," tegasnya. (Roy)