Asal Usul Bukit Bego, Lokasi Kecelakaan Maut di Imogiri Bantul

BANTUL, KRJOGJA.com - Bukit Bego lokasi kecelakaan bus Nopol AD 1507 EH yang merenggut 13 korban jiwa di Jalan Imogiri-Dlingo Dusun Kedungbuweng Kaluruhan Wukirsari Kapanewon Imogiri Kabupaten Bantul awalnya perbukitan terjal. Kecelakaan maut ditempat tersebut bukan kali ini saja.

Akhir Desember 2017 peristiwa pilu juga terjadi ditempat Bukit Bego. Waktu itu, Bus Langsung Jaya yang membawa rombongan PKK Dusun Garen  RT 05 Desa Gombang Sawit Boyolali Jawa Tengah juga menghajar Bukit. Dua nyawa melayang dilokasi kejadian kala itu.

"Kalau tidak salah, seingat saya tahun 2009 atau 2010 bukit ini mulai ditambang dengan alat berat atau oleh masyarakat awan sering disebut 'bego'," ujar Lurah Wukirsari Imogiri,  Susilo Hapsoro SE, Rabu (9/2).

Seiring makin berkembangnya destinasi wisata hutan pinus di Mangunan Dlingo Bantul. Bekas galian tambang ditepi jalan utama itupun kerap dijadikan tempat foto selfi.  Termasuk tempat pemberhentian kendaraan wisatawan. Peluang tersebut ditangkap warga untuk dijadikan destinasi wisata.

Susilo mengungkapkan, munculnya nama bukit bego sebenarnya lahir lewat pembicaraan non formal. Waktu itu masyarakat sering mengungkapkan nama 'begonan' sebagai lokasi janjian atau pertemuan. "Dulu warga itu sering bilang kalau janji atau mau ke mana gitu pertemuannya 'dibegonan' saja. Kebiasaan warga menyebut lokasi bekan tambang sebagai 'begonan'. Akhirnya warga pengelola wisata menamakan Bukit Bego," ujar Susilo.

Bahkan setelah berjalan Bukit Bego yang dikelola warga setempat juga disupport Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul dan juga pemerintah Kalurahan Wukirsari Imogiri sebagai destinasi. "Keseluruhan Bukit Bego ini sekitar 3.000 meter luasnya," ujarnya. Serangkaian peristiwa kecelakaan membuat pemerintah Kalurahan Wukirsari sangat prihatin. Oleh karena itu pihaknya dan jajaran pemerintah Kalurahan Wukirsari ikut berbela sungkawa atas peristiwa mengenaskan tersebut. (Roy)