BANTUL, KRJOGJA.com - Penyekatan di tiga lokasi di Bantul terus dilakukan sebagai antisipasi penyebaran Covid-19. Penyekatan dilakukan di Bunderan Srandakan, Jalan Wates Sedayu serta Jalan Wonosari Piyungan Bantul. Sementara hingga Minggu kemarin terdapat 61 pemudik masuk di Bantul dan sudah manjalani isolasi mandiri.
Wakil Bupati Bantul, Joko B Purnomo, Salasa (11/5) mengatakan, pemudik yang masuk di Bantul rata-rata melalui jalan tikus dan membawa surat antigen negatif. Mereka langsung menjalani isolasi mandiri selama lima hari.
Menurut Joko, karantina lima hari merupakan kewajiban bagi pemudik. Hal tersebut sesuai SE Bupati Bantul Nomor 443/01593/HUKUM tentang Larangan Mudik dan Penegakan Protokol Kesehatan Pada Bulan Ramadan dan Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
Dijelaskan, pemerintah daerah mengetatkan pengawasan melibatkan semua unsur, mulai dari RT, dukuh, Satlinmas, dan FPRB. Terkait penyekatan mesti lebih ditingkatkan. Agar tidak ada pemudik masuk ke Bumi Projotamansari. Terpisah, Lurah Sumbermulyo, Bambanglipuro, Ani Widayani mengungkapkan ada 18 pemudik masuk ke wilayahnya dan kini menjalani isolasi.
Kendati demikian, Kalurahan Sumbermulyo menyediakan rumah karantina disetiap padukuhan. Seperti yang disediakan Padukuhan Kaligondang, Sumbermulyo. "Kami tetap mempersiapkan rumah karantina. Tepatnya di RT 03. Rumah karantina ini, tahun 2021 belum digunakan.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Bantul, Aris Suharyanto SSos MM mengatakan, dalam penyekatan di Pos Piyungan petugas memeriksa 15 kendaraan roda empat. Hanya kendaraan diminta putar balik karena tidak membawa surat antigen. "Petugas di lapangan tidak mau kompromi dengan pemudik dari luar daerah, jika tidak memenuhi ketentuan pasti diminta putar balik," jelas Aris.
Sementara di Pos Pantau Klangon, penyekatan pagi memeriksa 62 kendaraan plat luar daerah. Salah satunya diminta putar balik lantaran tidak membawa surat keterangan antigen. (Roy)