BANTUL, KRJOGJA.com - Meskipun telah melakukan program vaksinasi tahap kedua, STMIK Akakom Yogyakarta tetap mewajibkan seluruh civitas akademika mengikuti protokol kesehatan 5M dengan ketat. Hal tersebut disampaikan Ir
Teguh Wiyono BP MM selaku Ketua Umum Yayasan Pendidikan Widya Bakti Yogyakarta, merangkap Dosen STMIK Akakom di sela pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk dosen dan tenaga kependidikan Perguruan Tinggi Swasta DIY di Bale Lantip STMIK Akakom Jalan Raya Janti 143 Karangjambe, Selasa (4/5). Vaksinasi ini bekerjasama dengan Lembaga Dikti Wilayah 5 Yogya dan Dinas Kesehatan DIY.
"Vaksinasi dosis ke dua ini merupakan ikhtiar kita semua untuk lebih menguatkan sistem imun menghadapi Covid-19 dan upaya untuk membantu menciptakan herd immunity atau kekebalan kolektif yang sedang terus
diupayakan pemerintah," terang Teguh.
"Setelah vaksinasi dosis kedua ini diharapkan dosen dan tenaga kependidikan di STMIK Akakom telah siap memberikan pelayanan kepada seluruh civitas akademika dengan aman baik daring maupun luring," jelasnya.
Teguh juga memastikan pada tahun ini ada mahasiswa baru. Pelaksanaan pembelajarannya perpaduan luring maupun daring. Karena tak semua proses pembelajaran bisa dilakukan daring misalnya laboratorium.
Semua dipersiapkan termasuk infrastruktur ITnya agarmahasiswa bisa belajar dengan nyaman. "Karena kami perguruan tinggi yang fokus pada teknologi digital sehingga semua kami siapkan ke arah itu," ungkap Teguh.
Sementara Ir Totok Suprawoto MM MT selaku Ketua STMIK Akakom menyatakan kesiapan STMIK Akakom untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka usai pelaksanaan vaksinasi tahap kedua. "Harapannya setelah tervaksin tingkat keterpaparannya bisa sangat minimal dan kita turunkan," tegasnya. Karena itu pascavaksinasi keduaini, pada September mendatang STMIK Akakom akan memulai pembelajaran secara luring. (Sal)