BANTUL (KRJogja.com) -Hampir setahun pandemi Covid-19 mewarnai kehidupan masyarakat. Berbagai sektor kena imbasnya, tidak jarang usaha berbasis masyarakat terpaksa gulung tikar.
Ditengah kondisi serba tidak menentu dibutuhkan kejelian melihat peluang sekali berinovasi. Seperti dilakukan oleh Sutoyo warga Karangjati Kapanewon Kasihan Bantul.
Setelah usaha kerajinannya disebuah ke mall terkemuka di Yogyakarta jalannya terseok. Sutoyo kemudian pindah haluan dengan membuka usaha jual beli tanama hias yang tengah boming. "Sekitar 3,5 bulan lalu saya merintis usaha ini dengan nama Kebon Tio Harga Murah Meriah Banget (Mumet)," ujar Sutoyo, Minggu (3/1).
Dijelaskan, sejak awal memang sudah gemar budidaya tanaman buah dalam pot. Namun karena tanaman hias banyak digemari masyarakat sehingga hingga kini terus dikembangkan. Perjuangannya tidak sia-sia, saat ini beragam tanaman hias tersedia di rumahnya. Mulai harga puluhan ribu hingga ratusan ribu. "Selain harga murah konsumen juga saya beri bonus tanaman," ujarnya.
Selain fokus melayani konsumen langsung, Sutoyo juga kerap mendapat pesanan dari luar kota di Indonesia. Kesuksesan membuka usaha Kebon Tio Harga Murah Meriah Banget (Mumet) tidak lepas dari kontribusi besar media sosial. Sering dilakukan Sutoyo promo lewat media sosial.
Bagi Sutoyo darah bisnisnya sudah terasah sejak muda. Sejumlah usaha pernah dijalani, mulai jualan gula pasir, berjualan kerajinan, kaca cermin di sebuah mall di Yogyakarta. Namun Karena penjualan terus merosot, akhirnya kontrak tempat dihentikan.
Sebelum memutuskan merintis Kebon Tio Harga Murah Meriah Banget (Mumet) ditengah badai Covid-19. Usaha jualan empon -emponpun sudah ditempuh namun terganjal perizinan. Kini Sutoyo fokus pada pengembangan usaha jual beli tanaman hias karena dinilai masih berprospek.(Roy)
