BANTUL, KRJOGJA,com - Tahapan Pemilihan Lurah (Pilur) serentak di 24 Kelurahan se Kabupaten Bantul, Kamis (24/12) hari ini memasuki masa tenang hingga Sabtu (26/12), kemudian pemungutan suara atau coblosan serentak digelar Minggu (27/12). Sebelum masa tenang, semua calon lurah mengikuti kampanye dengan penyampaian misi dan visi, utamanya penanganan Pandemi Covid-19 selama 3 hari berturut-turut, Senin hingga Rabu (21-23/12).
Kabag Administrisi Pemerintah Desa Setda Bantul, Drs Kurniantara MSi mengemukakan, dengan kampanye penyampaian visi dan misi calon lurah tersebut, masyarakat bisa menilai langsung kualitas dan kemampuan calon lurah yang akan dipilih dan akan memimpin masyarakat di kelurahannya."Silahkan masyarakat sudah pandai dan memilih calon lurahnya sendiri, kelurahan ini mau dibawa emana " ungkapnya.
Terkait dengan persiapan pelaksanaan pemungutan suara, menurut Kurniantara, semua kelengkapan sudah didroping ke kelurahan masing-masing dan kesiapannya dilakukan pihak panitia. Termasuk undangan datang ke tempat pemungutan suara dilakukan oleh panitia kelurahan.
Adapun biaya Pilur serentak di Bantul 2020 ini telah dianggarkan dana sebesar Rp 5,670 miliar.Tetapi masing-masing kelurahan anggarannya tidak sama, tergantung jumlah penduduk atau TPS yang ada. Pelaksanaan Pilur tahun ini berbeda dengan Pilur sebelumnya, karena semua tahapan wajib mentaati protokoler kesehatan ," imbuh Kurniantara.
Kurniatara juga menyinggung tentang isu kasus politik uang dan "black campaign" di Bantul. Jika di wilayahnya terjadi dan terbukti ada politik uang dan Black campaign segera saja dilaporkan ke panitia atau ke Polisi. Karena sudah ranahnya polisi.
Sementara Camat Kasihan, Slamet Santosa SIP saat menyaksikan kampanye Calur di Tirtonirmolo kemarin berpesan, hendaknya semua calon lurah siap menerima kekalahan maupun kemenangan. "Yang terpilih jangan sombong dan yang tidak terpilih harus legawa," pungkas Camat Kasihan. (Jdm).