BANTUL, KRJOGJA.com - Para petani dan peternak di Sendangsari, Bantul belajar membuat pupuk kompos sehari jadi memanfaatkan limbah kotoran hewan dan sisa makanan. Pupuk tersebut digunakan untuk lahan pertanian yang diharapkan mengurangi ketergantungan pupuk bersubsidi serta menjaga kesuburan tanah.
Para petani dan peternak membuat pupuk tersebut bersama TRB Creative, sebuah komunitas asal Yogyakarta yang peduli akan lingkungan dengan berbagai inovasi teknologi yang dapat berselaras dengan alam. TRB membawa teknologi neutrino konsorsium yang bisa mengurai berbagai macam limbah.
Dhimas Drissen dan Penta Drissen, menjadi dua pemuda yang menggerakkan TRB Creative, menginisiasi pembuatan pupuk dengan metode one day komposting. “Beberapa hari lalu kami ajarkan pembuatan pupuk kompos sehari jadi ini pada petani dan peternak di Sendagsari. Ini baru titik awal, dan kami berharap bisa terus bergerak agar petani tak lagi bergantung pupuk subsidi dan bisa menjaga kesuburan tanah dengan bahan organik,†ungkap Dhimas ketika berbincang dengan KRjogja.com, Selasa (24/11/2020).
Dhimas menceritakan, penggunaan kompos sehari jadi bisa memunculkan ekosistem saling menguntungkan antara petani dan peternak. Arah positifnya, kedua ujung tombak pangan tersebut bisa bersinergi membentuk ketahanan pangan tanah air.
“Pupuk ini bisa dibuat dengan limbah kotoran hewan, bisa sapi atau ayam. Kotoran ini dicampur dengan neutrino konsorsium sampai benar-benar menyatu dan dalam sehari bisa menjadi pupuk. Bau kotorannya juga hilang ketika sudah tercampur neutrino konsorsium ini. Untuk sisa makanan, hampir sama prosesnya namun menggunakan blender agar menyatu. Nanti ampas yang disaring jadi pupuk, sisa cairnya juga jadi kompos cair,†imbuh dia. (Fxh)