DLINGO, KRJOGJA.com- Gerakan moral melawan politik uang dalam pesta demokrasi muncul dari berbagai daerah di Bantul. Laga Pilkada Bantul mempertemukan duet H Abdul Halim Muslih -Joko Purnomo dan Drs H Suharsono -Totok Sudarto jangan dikotori dengan praktik jual beli suara.
Sementara seruan tolak politik uang dalam Polkades juga dikumandangkan Aliansi Pemuda -pemudi Anti Money Politik (Api Amalik) Desa Muntuk Kecamatan Dlingo Bantul, Minggu (15/11). Meski sempat mendapat larangan dari pihak kepolisian Polsek Dlingo dengan alasan tidak mengantongi izin namun gerakan moral melawan politik uang tetap berjalan dengan protokol kesehatan.
"Kita dari Api Amalik Desa Muntuk mengadakan gerakan anti money politik, disitu kita bikin gerakan ikrar untuk memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya menolak politik uang dalam Pilkades dan juga Pilkada," ujar Ketua Api Amalik Muntuk Dlingo, Didik disela pemasangan spanduk tolak politik uang.
Didik mengungkapkan, perlawanan terhadap praktik jual beli suara dalam Pikades dan Pilkada akan terus disosialisasikan serentak di 11 dusun di Desa Muntuk Kecamatan Dlingo Bantul. Dari kalangan anak muda di Muntuk menginginkan sebuah pembelajaran jangan ada politik uang. "Menurut saya potensi gerakan politik uang dalam Pilkades dan Pilkada sangat besar. Oleh karena itu pemuda-pemudi mengadakan gerakan menolak politik uang. Artinya Api Amanik Desa Muntuk melakukan sebuah antisipasi.
Sementara Ketua Koordinator Forum Pemantau Pilkada Bantul Bebas Politik Uang, Zahrowi yang hadir dalam Muntuk sangat mengapresiasi gerakan Api Amalik Desa Muntuk Dlingo Bantul. Gerakan pemuda pemudi di Desa Muntuk tersebut tentunya semakin menguatkan program di Bantul dalam rangka menolak politik uang dalam Pilkada dan Pilkades. Menurutnya politik uang kerap mewarnai ajang pesta demokrasi di Bantul. "Sehingga kerap terjadi seorang calon ada yang rela menghalalkan segala cara untuk meraup suara, itu yang harus kita lawan bersama -sama," ujar Zahrowi.
Oleh karena pihaknya mendorong Bawaslu Kabupaten Bantul, Gakkumdu mensuport penuh gerakan melawan politik uang yang muncul dimasyarakat. Sementara Ketua Bawaslu Bantul Harlina SH mengatakan, pihaknya akan memasang 75 spanduk anti politik yang di 75 desa di Kabupaten Bantul(Roy)