SSA Ditutup, Korlap Sanmor: Kami Hanya Ingin Mencari Makan

Photo Author
- Minggu, 8 November 2020 | 18:45 WIB
Warga berolahraga diluar SSA setelah ditutup pemerintah Bantul, Minggu (8/11). KR-Sukro Riyadi.
Warga berolahraga diluar SSA setelah ditutup pemerintah Bantul, Minggu (8/11). KR-Sukro Riyadi.

BANTUL, KRJOGJA.com - Penutupan Kompleks Stadion Sultan Agung (SSA) menuai polemik. Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) Sunday morning (Sanmor) SSA Bantul berharap pemerintah Bantul terbuka mata hatinya agar kompleks stadion dibuka sehingga ekonomi berbasis masyarakat bangkit ditengah kondisi sulit ini.

Dari pantauan KR, Minggu (8/11), PKL justru berjualan didepan pintu masuk SSA memanjang ke timur. Sedang didalam area SSA sejumlah orang beraktivitas olahraga.

“Tolong Pak Sekda kalau bisa tetap dibuka karena PKL Sanmor SSA itu tidak ada kaitanya dengan perselisihan sebelumnya, pokoknya aman saja untuk pedagang, peserta senam dan warga yang olahraga. Tolong kami dan teman-teman hanya ingin cari makan,” ujar Koordinator Lapangan(Korlap) Sanmor SSA, Sukardi.

Dijelaskan, sebenarnya pembukaan Kompleks SSA awal Juli lalu sebagai uji coba dengan protokol kesehatan sangat ketat baik pengunjung dan pedagang. Stadion Sultan Agung punya peranan sangat vital. Banyak masyarakat menggantungkan hidupnya di stadion ini untuk mencari rezeki.

“Kemarin banyak PKL menangis, mereka merasa kehilangan tempat mencari rezeki agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.

Sukardi mengatakan, mestinya sebelum ditutup dilakukan identifikasi dampaknya. Pihaknya menyadari PKL selama ini memang hanya ikut Pemda Bantul bisa berjualan di SSA Bantul. Tetapi jangan sampai masyarakat justru dirugikan dengan situasi sekarang ini. “Mungkin bagi sebagian orang Kompleks SSA ditutup tidak jadi persoalan, karena tidak merasakan dampaknya. Namun bagi rakyat kecil seperti kami ini keputusan penutupan SSA Bantul besar sekali dampaknya,” ujar Sukardi lirih.

Sementara salah satu pedagan makanan, Wasis warga Bangunharjo Sewon Bantul mengungkapkan isi hatinya setelah SSA Bantul tutup. "Di stadion inilah saya dimudahkan mencari rezeki oleh Allah, untuk biaya pendidikan anak. Tiba -tiba ditutup sampai Pilkada selesai itu membuat kami sedih," ujarnya.

Ditengah pandemi Covid -19, hidup makin sulit apalagi pedagang kecil. Oleh karena itu Wasis berharap pemerintah mendengar suara hari rakyat kecil.

Terpisah Sekda Bantul, Helmi Jamharis menolak bicara banyak tentang kemungkinan kapan dibuka kembali. Namun pihaknya akan mengevaluasi terkait dengan hal tersebut. "Belum tahu, akan dievaluasi," ujarnya. (Roy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X