BANTUL, KRJOGJA.com - Keberadaan Jembatan Nawacita Tegaldawa Desa Bantul, Kecamatan Bantul Kabupaten Bantul berkontribusi besar bagi tumbuhnya perekonomian masyarakat. Dibangun tahun 2018 oleh Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) RI lewat aspirasi anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Drs HM Idham Samawi. Selain pembuka akses bagi masyarakat umum, jembatan Gantung Nawacita Tegaldawa sanggup menginspirasi warga membuka usaha lainnya.
“Jembatan ini dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI lewat aspirasi Pak Idham tahun 2018. Sedangkan Pendapa Handoko Budaya lewat aspirasi Pak Idham juga dengan anggaran senilai Rp195 juta dana APBN melalui Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW),†ujar Lurah Desa Bantul Kecamatan Bantul Kab Bantul Supriyadi dalam syukuran dan peresmiyan Jembatan Gantung Nawacita Tegaldawa di Dusun Tegaldawa, Senin (19/10).
Dalam acara itu juga dihadiri Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Jawa Tengah DIY, Ir Satrio Sugeng Prayitno MM, Kasatker Prasarana Permukiman Balai Pelaksana Prasarana Permukiman Wilayah DIY, Fery Yuliatna, ST MEng, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bantul, Joko Purnomo, anggota DPRD Bantul, Suratman, Pramudiananto, Anton Wahono, TA DPR RI, A-204, Noor Janis Langga Barana SSn, Tokoh masyarakat H Abdul Halim Muslih, perwakilan dari DPD PDIP DIY, Andriana Wulandari, SE, perwakilan DPC PDI Perjuangan Bantul, Kusbowo Prasetyo SH,
Supriyadi mengatakan, dibangunnya jembatan jadi spirit warga memanfaatkan potensi yang ada dengan membangun Taman Puspa Gading. "Hari Minggu bisa mencapai 2.000 pengunjung, hal itu sudah pasti dapat meningkatkan taraf hidup warga," ujarnya.
Dalam acara tersebut juga diresmikan taman kuliner kelurahan Bantul dan kampung Pancasila. Supriyadi mengatakan, meski Idham Samawi sudah di Jakarta sebagai anggota DPR RI tetapi masih memperhatikan masyarakat Bantul dan manfaatnya sangat besar sekali.
Dijelaskan, jembatan gantung selebar 1,5 meter dan panjang 60 meter banyak dilirik wisatawan. Ketika akhir pekan, sedikitnya 2.000 lebih pengunjung datang ke jembatan. Bahkan pendapatan parkir di kawasan tersebut bisa menembus jutaan rupiah dalam sehari. Dampak adanya jembatan juga memberikan keuntungan bagi warung kuliner. Ketika akhir pekan bisa mendapatkan laba minimal Rp 200.000 per warung.
Kasi Kesra Desa Bantul, Kuswandi menambahkan, berdirinya jembatan di yang membentang diatas Sungai Bedog itu kontribusinya sangat besar dalam mendongkrak perekonomian. Jembatan menghubungkan Dusun Tegaldawa Desa Bantul dan Dusun Kembang Putihan Desa Guwosari Pajangan Bantul.
Setelah jembatan selesai dibangun, masyarakat merespons dengan meciptakan sebuah destinasi wisata baru Taman Puspa Gading. Imbas dari pembangunan infrastruktur tersebut kini telah berkembang pusat kuliner disisi utara sebanyak 40 lapak. Kemudian disisi selatan terdapat 25 tempat untuk selfie dan wahana permainan. "Baik pusat kuliner dan wahana permainan tersebut dikelola oleh warga Tegaldowo," ujar Kuswandi.
Sementara khusus program PISEW untuk Desa Bantul dimanfaatkan untuk membangun taman kuliner 10 kios diselatan Lapangan Dwi Windu Bantul. “Dari 10 kios yang dibangun, ternyata 30 warga Desa Bantul antusias ingin menempati,†jelasnya. Kedepan kios dimanfaatkan untuk menjajakan makanan local dan juga jamu produk warga Desa Bantul.
Kepala Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Jawa Tengah – DIY, Satrio Sugeng Prayitno mengungkapkan, daerah lain mestinya mengikuti langkah dari Pemerintah Desa Bantul mengembangkan objek wisata di sekitar bangunan jembatan gantung. Karena jika dicermati kedepannya punya prospek sebagai destinasi wisata baru.
Anggota DPR RI, Drs HM Idham Samawi mengatakan, pemimpin harus menempuh jalan apapun untuk memperjuangkan kepentingan rakyatnya. Jangan sungkan untuk menemui siapapun demi kepentingan rakyat. Idham mengungkapkan, keberadaaan Jembatan Nawacita Tegaldawa jadi bukti mampu membangkitkan ekonomi rakyat. Termasuk pembangunan kios dari program PISEW sangat bermanfaat bagi masyarakat.
“Ini semua bisa terlaksana karena kegigihan Pak Lurah Desa Bantul, Pak Supriyadi, Pak Kuswandi dan jajarannya. Kami harapkan desa lain juga seperti ini,†ujar Idham. Selain bisa dilalui kendaraan, disekitar jembatan jadi pusat pertumbuhan ekonomi, wisata dan beragam permainan untuk anak. (Roy)