KRETEK, KRJOGJA.com - Rencana pematian air dari Bendung Kamijoro membuat ratusan petani di Desa Tirtohargo Kecamatan Kretek dan sekitarnya resah. Mereka khawatir bawang merah berusia 20 hari bisa anjlok produksinya atau gagal panen lantaran kekurangan air. Pematian air rencananya 31 Agustus 2020 bisa diundur 20 hingga 30 hari atau ketika masa panen bawang merah selesai.
Salah satu petani bawang merah Desa Tirtohargo Kecamatan Kretek, Winarko, Minggu (30/8) mengungkapkan, jika pemerintah akan melakukan pematian air dari Kamijoro petani bakal menghadapi persoalan sangat besar. Sekarang ini rata-rata bawang merah berumur 45 hari dan masih butuh waktu sekitar 20 hingga 25 hari untuk masuk masa panen. "Kami berharap pematian air dari Bendung Kamijoro diditunda dulu karena ada puluhan bahkan ratusan hektare bawang merah sangat tergantung dengan air bendungan itu," ujarnya.
Dampak bagi petani ketika air dimatikan dan bawang merah belum masuk panen sangat besar. "Otomatis semua lahan tidak ada air, sehingga petani harus menghidupkan pompa. Terus dengan 100 haktare lebih lahan bawang merah akan butuh berapa liter bahan bakar per harinya," ujarnya.
Ketua Kelompok Tani Taniasih Dusun Kalangan Desa Tirtohargo Kretek Bantul, Subawa SPd, menjelaskan, dikelompoknya terdapat 24 hektare lahan bawang merah. Tetapi keseluruhan dalam satu kelurahan dikisaran 90 sampai 100 hektare. "Dalam rapat koordinasi di Desa Tirtohargo Jumat malam lalu, 31 Agustus air dari Bendung Kamijoro akan dimatikan sementara karena ada perbaikan jaringan. Padahal tanaman bawang merah dikawasan ini belum penen, itu persoalannya," ujarnya.
Subawa minta agar pematian air ditunda 20 hari lagi. Karena biaya operasional sangat besar jika memanfaatkan pompa. "Apa lagi dalam situasi ekonomi sulit seperti ini, kami mohon kebijakan dari pemerintah," jelasnya. Aliran Bendung Kamijoro tidak hanya dimanfaatkan untuk petani Tirtohargo. Tetapi daerah lainnya juga ikut merasakan dampaknya.
Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bantul, H Suryono SM pihaknya sudah mengkomunikasikan permasalahan tersebut ke Dinas PU Kabupaten Bantul. "Prinsipnya persoalan yang dihadapi petani jika jaringan irigasi Bendung Kamijoro dimatikan sudah kami sampaikan ke pemerintah dan akan segera ditindaklanjuti," ujar Suryono. (Roy)