Tolak Pembangunan Kantor BMT, Petani Lahan Pasir Usir Alat Berat

Photo Author
- Rabu, 26 Agustus 2020 | 13:25 WIB
Massa demonstrasi dilokasi rencana pembangunan kantor BMT. Foto: Sukro Riyadi
Massa demonstrasi dilokasi rencana pembangunan kantor BMT. Foto: Sukro Riyadi

SANDEN, KRJogja.com - Petani lahan pasir dan persawahan di Desa Srigading Sanden Bantul menggelar aksi menolak rencana pembangunan kantor Baitul Maal wa Tamwil dibekas Sub Terminal Agribisnis (STA). Massa mengusir alat berat meninggalkan lokasi STA diselatan Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Samas itu.

Pembangunan kantor BMT dibekas STA sebenarnya ironis mengingat masyarakat dikawasan tersebut mayoritas bertumpu disektor pertanian. Sementara dari Panitikismo menyarankan agar pembangunan ditunda dulu dan secepatnya koordinasi dengan pemerintah desa, BMT serta kelompok tani.

Ketua Pasar Lelang Sub Terminal Agribisnis Desa Srigading Sanden, Sunardi mengungkapkan, jika pasar lelang STA tersebut dibangun sekitar tahun 2008. Selanjutnya STA dimanfaatkan petani untuk melelang hasil pertanian baik petani lahar pasir dan persawahan. "Masyarakat Srigading mayoritas petani, sehingga dibangunnya STA wujud perhatian pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani," ujar Sunardi.

Memang pada awalnya dulu, petani mohon kepada pemerintah agar dibangun pasar lelang. Kemudian permintaan tersebut direalisasikan dan dibangun Sub Terminal Agribisnis. Kemudian STA tersebut dimanfaatkan petani melakukan lelang hasil pertanian beberapa tahun. Namun dalam perjalanannya, infrastruktur di STA mengalami kerusakan. Sehingga petani tidak lagi menggunakan, aktivitas lelang hasil pertanian di rumah warga.

Sementara Ketua Kelompok Tani Manunggal Lahan Pasir, Subandi mengungkapkan, jika petani sedikitnya sudah lima kali melakukan rehab atap STA secara swadaya lima kali. "Petani swadaya sudah lima kali melakukan rehab, tetapi kemampuan petani hanya pada atap. Karena STA ini sangat berarti bagi petani, " ujar Subandi.

Menurutnya tidak dipakainya STA tersebut karena kondisinya sudah rusak. Tetapi jangan kemudian dialih fungsikan untuk BMT. "Petani pasti akan 'nggondeli' jangan sampai untuk bangunan lain," ujarnya.

Dalam aksi tersebut massa minta alat berat meninggalkan STA. Sedang tenda, sound system dan kursi untuk seremonial mengawali pembangunan dibekas STA dibongkar. Massa juga meneriakkan untuk membakar alat berat. Namun amarah massa berhasil diredam Kapolsek Sanden AKP Tukirin dan jajaran.

Sementara Staf dari Panitikismo, Julaidi Rastianto mengungkapkan, pembangunan kantor BMT ditunda. Langkah selanjutnya akan koordinasi dengan petani, desa dan BMT. (Roy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X