KRETEK,KRJOGJA.com - Ratusan wisatawan ambruk disengat ubur-ubur saat berwisata di Parangtritis Kretek Bantul, Minggu (12/7). Sejak satu pekan terakhir, setidaknya 354 orang tersengat ubur-ubur. Kondisi tersebut jelas mengganggu kenyamanan wisatawan berlibur di pantai paling terkenal di DIY itu.
Bahkan satu orang, Hartono rombongan dari Sukoharjo harus dibawa ke Klinik Dharma Husada lantaran mengalami sesak nafas setelah disengat ubur -ubur. Sementara Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bantul terus mengedukasi wisatawan untuk menerapkan protokol kesehatan selama berlibur di Parangtritis.
"Sehari ini ada sekitar 140 orang tersengat ubur-ubur, kalau dijumlah keseluruhan sejak tanggal 7 Juli sampai 12 Juli ini ada 354 orang tersengat ubur-ubur," ujar komandan SAR wilayah 3 Parangtritis, Ali Sutanta Jaka Saputra, Minggu (12/7).
Ali mengungkapkan, banyaknya wisatawan yang kena sengatan lantaran mereka tidak mengetahui ketika main air bersinggungan dengan hewan itu. Selain itu, di sepanjang Pantai Parangtritis masuk puncak kemunculan ubur-ubur. "Kami sudah memasang imbauan, selain itu dengan pengeras suara kami sampaikan agar waspada. Tapi kami juga menyadari bahwa ketika sudah berada di objek wisata tentu terlalu asyik bermain tanpa menyadari sudah bersinggungan ubur -ubur," ujar Ali.
Untuk penanganan, SAR Parangtritis mempersiapkan sejumlah perlengkapan diantaranya, alkohol, salep anti nyeri, cuka dan air hangat untuk perut yang terasa sakit. Sementara Kepala Satpol PP Bantul, Yulius Suharta mengatakan, sekarang ini sampai 31 Juli 2020 masih dalam tahap darurat Covid-19.
Karena itu Satpol PP sebagai pengamanan dan penegakan hukum tentu mendorong baik pengunjung dan pelaku objek wisata menerapkan protokol kesehatan. "Kami bersama TNI, polri dan juga Satpol PP tentunya sudah melakukan patroli untuk memberikan edukasi kepada wisatawan dan juga pelaku wisata untuk mengedepankan protokol kesehatan," ujar Yulius Suharta. (Roy)