BANTUL, KRJOGJA.com - Korp Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Selasa (30/6) melaksanakan bakti sosial (baksos) di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul. Penyaluran bantuan sosial secara serentak dipimpin langsung Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korlantas Polri Brigjen Pol Dr Chyshnanda Dwilaksana MSi, didampingi Dirlantas Polda DIY Kombes Pol I Made Agus Prasatya SIK MHum beserta jajaran.
Paket sembako yang dibagikan kepada warga berjumlah 501 paket, yang diberikan kepada warga sekitar TPST Piyungan. Untuk membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19, Korlantas Polri telah mendata 197.256 penerima bansos. Bantuan tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan maklumat Kapolri Jenderal Pol Drs Idham Azis MSi. Bantuan dari Korlantas Polri diberi nama 'Program Keselamatan'. Mereka yang terdata menerima bantuan di antaranya sopir bus, sopir taksi, sopir truk, sopir angkot, pengemudi ojek konvensional, pegemudi andong, tukang becak, kernek, sopir bajaj, sopir rental, dan masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Drs Istiono MH dalam amanat tertulis yang dibacakan Brigjen Pol Dr Shyshnanda Dwilaksana MSi, mengatakan baksos yang dilakukan jajarannya di seluruh Polda se-Indonesia merupakan bentuk kepedulian Korlantas Polri terhadap warga yang mengalami kesulitan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Ditegaskan, bantuan yang dilakukan secara door to door sifatnya silent, agar tidak menimbulkan kerumunan massa dan tetap berpedoman pada protokol kesehatan.
Sebagai pengayom, pelindung, dan pelayan masyarakat sudah sepantasnya Korlantas Polri merespons pentingnya kepedulian sosial pada masa pandemi Covid-19. Baksos ini merupakan gerakan solidaritas sosial yang sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya mereka yang terdapak langsung pandemi Covid-19. Terlebih lagi, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di sejumlah daerah.
Tercatat ada sekitar 2.084.593 pekerja yang terdampak Covid-19. Dari jumlah itu, 1,5 juta berpotensi menyumbang pekerja ke sektor informal. Hal tersebut memberi pukulan berat bagi para buruh. "Kita tidak tahu kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Untuk itu, solidaritas sosial sangat diperlukan," ujar Istiono. Gerakan solidaritas 'Program Keselamatan' yang dilakukan Korlantas Polri diharapkan mampu mengurangi beban masyarakat yang terdampak Covid-19.
Tentunya, masyarakat sangat terbantu dengan gerakan solidaritas, karena yang dilakukan Korlantas Polri merupakan pengejawantahan perwujudan kepedulian pada masyarakat agar terpenuhinya kebutuhan dasar serta meningkatkan taraf hidup penerima bantuan. Selain peduli pada sesama berupa pemberian bantuan sosial, menghadapi pandemi Covid-19 tugas Korlantas Polri dan jajarannya memang cukup berat. Belum lagi, menghadapi arus mudi Lebaran yang hiruk pikuk.
Namun demikian, karena kekompakan di semua lini jajaran, pelaksanaan Operasi Ketupat Lebaran selama 45 hari berjalan lancar. Secara khusus Kapolri Jenderal Pol Drs Idham Azis MSi memberikan apresiasi dan penghargaan atas kinerja Korlantas dan jajaran. (Hrd)