BANTUL, KRJOGJA.com - Dinas Kesehatan Bantul kembali menggelar rapid test bagi pedagang pasar tradisional di Bantul. Kali ini rapid test, Senin (29/6) menyasar pedagang Pasar Ngipik Banguntapan dengan peserta mencapai 96 orang dengan hasil 1 orang diketahui reaktif.
Sekda Bantul, Drs H Helmi Jamharis MM selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul, mengatakan dari sasaran Rapid test untuk 1.000 pedagang di Pasar Bantul, Pasar Ngipik, Pasar Janten dan DM Piyungan, ditemukan 14 orang reaktif, yakni di Pasar Bantul 13 orang dan di Pasar Ngipik 1 orang. Pedagang yang hasil testnya dinyatakan reaktif kemudian dilanjutkan dengan test Swab.
"Tetapi hingga Senin hasil test Swab pedagang belum turun. Mungkin besuk sudah ada hasil yang dilaporkan kepada kami," kata Helmi.
Sementara Swab test gelombang pertama yang dilakukan di halaman Kantor Dinkes Bantul Komplek Pemkab II Bantul, semua negatif, sedangkan hasil test Swab gelombang kedua belum turun. "Diharap hasil test Swab gelombang kedua sudah bisa dketahui bersama dengan hasil Rapid test pedagang pasar.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan Bantul, Drs Sukrisna Dwi Susanta MSi di lokasi Pasar Ngipik mengemukakan, Rapid test bagi pegadang di pasar tradisional di Bantul merupakan upaya pencegahan secara dini penularan Covid-19 di lingkungan pasar. Karena itu, semua pedagang diharap mau mengikuti Rapid test dan jika ternyata hasilnya reaktif harus mengikuti petunjuk pengobatannya.
Selain itu semua pedagang di pasar tradisional wajib mentaati protokoler kesehatan yang sudah seringkali disosialisasikan kepada pedagang. Juga mentaati SOP yang sudah disesuaikan dengan lokasi dan kondisi pasar masing-masing. (Jdm)