Warga Pajangan Hasilkan Ribuan DOC Jawa Super

Photo Author
- Rabu, 3 Juni 2020 | 15:57 WIB
Proses inseminasi buatan pada ayam di Beji Kulon Sendangsari Pajangan Bantul. (Foto : Sukro Riyadi)
Proses inseminasi buatan pada ayam di Beji Kulon Sendangsari Pajangan Bantul. (Foto : Sukro Riyadi)

BANTUL, KRJOGJA.com - Dirintis tahun 2012, kelompok Anak Gunung (Anggun) Farm di Dusun Beji Kulon Desa Sendangsari Pajangan Bantul telah berkembang pesat. Bahkan sekarang ini dalam sebulan kelompok tersebut sanggup memproduksi 100 ribu lebih Day Old Chicken (DOC) atau bibit ayam Jawa Sudah Disilangkan (Super). Pasarannya setelah 8 tahun di rintis selain DIY, sudah merambah Jawa tengah.

Ketua Kelompok Anggun Farm Pajangan Bantul, Sutardi menjelaskan, perjalanan pendirian kelompok usaha pembibitan ayam Jawa Super tersebut. Bagi lelaki kelahiran Bantul 1985 tersebut ayam tidaklah asing dalam kehidupannya, sebelumnya tahun 2000 orang tuanya sudah bergerak dalam bidang ayam petelur untuk menopang kebutuhan keluarga.

Namun Sutardi melihat usaha ayam petelur sangat dipengaruhi kondisi pasar, sehingga ia berusaha mengembangkan usaha baru yang lebih berprospek. Kemudian tahun 2012 dimulailah pendirian kelompok Anggun Farm di Dusun Beji Kulon Sendangsari Pajangan.

Pada awal berdirinya tahun 2012 ayam indukan dan pejantan jumlahnya terbatas, sedang mesin tetasnya berkapasitas 30 ribu. "Saya merasakan tahun 2015 usaha pembibitan ayam Jawa Super yang  kami rintis mengalami perkembangan yang sangat pesat. Waktu itu ayam Jawa Super mulai dikenal, kemudian tahun 2017 mendapat proyek pemerintah," ujar Sutardi.

Memasuki usianya yang ke- 8, kelompok Anggun Farm Pajangan terus maju. Jumlah  ayam jantan mencapai 400 ekor sedang ayam betina atau petelur sudah menembus angka 26 ribu ekor.  "Kapasitas mesin dikelompok kami saat ini mencapai 240 ribu," ujarnya.

Dijelaskan untuk menjadikan 1 ekor DOC Jawa Super, prosesnya cukup panjang. Dimulai pengambilan sperma dari ajam jantan, setelah itu inseminasi buatan dilakukan dengan ayam petelur sehingga nanti telur yang sudah dihasilkan sudah Jawa Super.

"Sperma ayam jantan Jawa diambil oleh petugas inseminator kemudian nanti IB di lakukan pada setiap ekor ayam. Tahap selanjutnya telur diambil dan dimasukkan ke mesin tetas untuk menghasilkan DOC Jawa Super,” jelasnya.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan  Perikanan (DPPKP) Bantul, Ir Joko Waluyo ST MSi mengatakan, kelompok Anggun Farm Pajangan merukana aset berharga bagi Pemda Bantul. Karena usaha yang dirintis secara kelompok tersebut sudah mampu mensuplai kebutuhan bibit ayam Jawa Super di DIY  bahkan di Jawa Tengah dan sekitarnya.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong pelaku usaha ternak ayam Jawa Super memanfaatkan bibit dari produk warga Bantul sendiri.  Selain itu, keberadaan Anggun Farm selaras dengan kebutuhan ayam untuk kuliner di  Bantul. "Di Bantul setiap hari paling tidak membutuhkan 1.500 ekor ayam per hari  untuk kuliner ingkung," ujarnya. (Roy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X