BANTUL, KRJOGJA.com - Peta dan konstelasi politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bantul yang akan berlangsung pada September mendatang dipastikan berubah. Masih dimungkinkan dua incumbent yang saat ini telah memiliki nama pasangan calon wakil bupati masing-masing sangat dimungkinkan berubah.
Ketua DPD PKS Bantul, Amir Syariffudin kepada KR, Senin (9/3) menuturkan dalam Pilkada 2020, PKS Bantul hingga saat ini masih terus melakukan komunikasi dengan parpol-parpol. Ditanya pendapat mengenai dua kubu incumbent Suharsono yang rencananya berpasangan dengan Totok Sudarto dan Abdul Halim Muslih yang berpasangan dengan Joko Purnomo, PKS yakin jika pasangan ini masih belum final.
"Konstelasi dan peta politik masih sangat mungkin berubah. Selain itu dari dua kubu masing-masing belum mendapatkan SK secara resmi dari pusat meskipun rekomendasi sudah ada. Rekomendasi ini bukan jaminan jadi masih sangat bisa berubah," jelas Amir.
Ditanya mengenai kemungkinan PKS merapat ke salah satu kubu, Amir mengaku tidak menutup kemungkinan PKS akan merapat ke salah satu calon incumbent sambil terus memantau perkembangan calon wakil yang dipastikan akan mendampingi. Ditanya mengenai poros tengah, Amir mengaku PKS tidak akan terburu-buru bersikap meskipun pergerakan dan lobi-lobi politik tetap terus dilakukan.
Terpisah, Joko Purnomo calon Wakil Bupati Bantul yang berpasangan dengan calon Bupati Bantul Abdul Hakim Muslih menilai munculnya poros tengah akan membuat suasana politik di Bantul semakin dinamis. Menyusul semakin banyaknya alternatif pilihan calon kepala daerah. (Aje)
