Puskesmas Jetis 1 Luncurkan 18 Inovasi

Photo Author
- Rabu, 4 Maret 2020 | 15:52 WIB
Bupati Bantul, Suharsono menandatangani peluncuran 18 inovasi Puskesmas Jetis 1. Foto: Sukro Riyadi
Bupati Bantul, Suharsono menandatangani peluncuran 18 inovasi Puskesmas Jetis 1. Foto: Sukro Riyadi

JETIS, KRJOGJA.com - Puskesmas Jetis 1 Kabupaten Bantul meluncurkan 18 inovasi terbaru dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Rabu (4/3). Dengan terobosan tersebut diharapkan dapat memacu puskesmas lainnya di Bantul. Peluncuran inovasi dilakukan Bupati Bantul, Drs H Suharsono didampingi Kepala Dinas Kesehatan Bantul, dr Agus Budi Raharja, SKM, MKes, Kepala Puskesmas Jetis 1 dr Titis Indri Wahyuni, Camat Jetis Saryadi, SIP, MSi, Kapolsek Jetis AKP Muh Sholeh SH MM

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja, mengatakan, dengan 18 inovasi tersebut jadi yang terbanyak. Bahkan OPD lainnya tidak sebanyak seperti dilakukan Puskesmas Jetis 1. “Pencapaian dalam membuat inovasi ini tentu menjadi pembeda dengan lainnya,” jelasnya.

Selain itu dengan 18 inovasi yang sudah dilakukan sesuai dengan visi Bupati Bantul. “Apa yang dilakukan Puskemas Jetis 1 ini merupakan inovasi yang lain dari pada yang lain, tentu bisa dilakukan juga Puskesmas di Bantul lainnya,” kata Agus Budi Raharja.

Kepala Puskesmas Jetis 1 dr Titis Indri Wahyuni mengatakan, 18 program inovasi tersebut meliputi Bakpia Jetu (barisan pendamping ibu dan anak puskesmas Jetis 1), Kata Penting (Karangtaruna Peduli Stunting), Sindu Asih (Sindet Peduli Kesehatan dan Kebersihan), Geliat Barongan (Gerakan Peduli Sehat Dusun Barongan), DUSA-T (Dusun Sadar TBC), Kuda (Kendaraan Darurat Warga), Blawong I Bangkit (Bersih, Sehat, Rindang, Kreatif, Inovatif dan terdidik), Suketol (Surat Keterangan Online), Sidik Petis (Sistem Informasi Digital Puskemas Jetis), Lasania (Layanan Santun Lansia), Sapa Papi (Sapa pagi pasien), Rehat Manis (Remaja Sehat SMA Jetis), Pepes Ikan Semur (perempuan peduli sampah lingkungan sehat hidup makmur), Siberlian dan Dongeng Sanobama (Edukasi Bersih Lingkungan Pada Anak), Si Jawara Jos (Pasien Jiwa Sehat Sejahtera Jenius olah sampah), Pagu Hati (Paguyuban Kuliner dan Peduli), Kala Peka (Kelas Lansia Peduli Kesehatan), Gropyok TBC (Gerakan Jaring dan Obati Penyakit TBC).

Titis Indri Wahyuni mengatakan, lahirnya inovasi Gropyok TBC itu dilatarbelakangi oleh adanya penderita TBC tahun 2017 yang mencapai 27 orang. Dengan angka itu tentu wilayah Jetis menjadi daerah merah. Karen kategori merah jika pederita TBC diatas 20 penderita. Oleh karena itu Puskesmas Jetis 2 sudah sepakat melakukan penanggulangan TBC. Baik dari sisi, preventif dan promotif. “Promotif maksudnya masyarakat diberi pengetahuan tentang TBC, supaya mereka jadi sadar dan kemudian mau melakukan pengecekan jika batuk dua minggu,” ujarnya.

Bupati Bantul, Drs H Suharsono minta kepada Puskesmas di Bantul untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Sehingga rakyat Bantul terjamin kesehatannya. Menurut Suharsono kesehatan menjadi modal penting dalam melaksanakan pembangunan disemua aspek kehidupan. (Roy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X