YATS Colony - Earth Hours Jogja adakan Aksi Hijau

Photo Author
- Senin, 17 Februari 2020 | 22:12 WIB
istimewa
istimewa

BANTUL, KRJOGJA.com - Guna memperingati hari kasih sayang pada 14 Februari YATS Colony bersama Earth Hour Jogja melakukan aksi hijau penanaman mangrove bertajuk “LOVE MANGROVE“ pada hari Minggu, 16 Februari 2020 di Pantai Baros, Kretek, Bantul ,Yogyakarta. Kegiatan aksi tersebut dihadiri oleh kurang lebih 50 orang dari berbagai lembaga mahasiswa dan masyarakat sipil.

"Perilaku membuang sampah dan limbah industri menyebabkan pencemaran di Kawasan Pantai Baros, akibatnya kami kehilangan sekitar 10 hektar mangrove pasca badai tahun lalu, sampai sekarang kami belum bisa memulihkan ekosistem mangrove di Pantai Baros seperti dulu lagi," kata Dwi Ketua KP2B (Keluarga Pemuda Pemudi Baros).

Dia menjelaskan tidak terkendalinya penjualan satwa menjadi kekhawatiran karena merasakan dampak langsung ketika kehilangan predator pemakan ulat yang menyebabkan kerusakan ekosistem di Kawasan Pantai Baros. Sebab, sampah plastik semakin mengingkat setiap harinya, dan kita tahu butuh puluhan hingga ratusan tahun untuk membuatnya terurai.

Menurut Dwi memiliki visi dan misi yang sama menghijaukan bumi, mengurangi sampah plastik Yats Colony mengajak Earth Hours membentuk campaign love mangrove ini. Upaya menularkan rasa cinta kita pada bumi dengan bijak menggunakan plastik dan menghijaukan bumi.

“Campaign ini love mangrove yang bertepatan dengan hari valentines sebenarnya cuma direalisasikannya di hari minggu 16 Februari 2020 kita menanam kurang lebih 100 bibit pohon mangrove, disini kita juga mengajak komunitas lain salah satunya ada sayangi hutan dan komunitas pecinta alam lainnya.” Kata Lolita selaku Marketing Communications Yats Colony.

Selain penanaman mangrove aksi ini juga melakukan aksi resik pantai untuk membersihkan pantai di sekitar Pantai Baros. Kegiatan love mangrove ini merupakan aksi kampanye bersama melestarikan bumi dan menjaga ekosistem laut.

Aksi ini menjadi penting untuk dilakukan mengingat kondisi global warming mengakibatkan perubahan iklim yang ekstrim dari emisi bahan bakar serta berkurangnya lahan hijau penghasil oksigen. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X