Amankan Wilayah Perbatasan, Perlu Metode 'Tidak Biasa'

Photo Author
- Sabtu, 30 November 2019 | 16:12 WIB
Kompol Tarwoco Nugroho SH. Foto: Sukro Riyadi.
Kompol Tarwoco Nugroho SH. Foto: Sukro Riyadi.

BANTUL, KRJOGJA.com - Kecamatan Kasihan Bantul sebagai wilayah penyangga Kota Yogyakarta punya tingkat kerawanan berbeda dengan daerah lainnya. Persoalan di wilayah tersebut jauh lebih kompleks. Kejahatan pencurian dengan sasaran kos- kosan sangat mendominasi  tindak kriminalitas di daerah itu. Belum lagi persoalan sosial lainnya, tentu membutuhkan terobosan pola kepemimpinan. Solidnya jajaran Muspika Kecamatan Kasihan mulai Polsek Kasihan, Koramil, kecamatan, pemerintah desa hingga masyarakat jadi salah satu kunci keberhasilan mengurai berbagai persoalan itu.

Ditemui awal pekan ini, Kapolsek Kasihan Kompol Tarwoco Nugroho SH  membeberkan metode kepemimpinanya agar wilayah hukum Polsek Kasihan aman. “Kecamatan Kasihan sebagai wilayah penyangga Kota Yogyakarta punya permasalahan kompleks. Sehingga dibutuhkan sebuah kepemimpinan yang tidak biasa. Harus lain dari pada yang lain,” ujar Tarwoco. 

Dijelaskan, kasus  pencurian dengan target kos -kosan jadi salah satu kejadian menonjol. Belum termasuk tindak kriminalitas lainya. Oleh karena itu, sejak menjabat Kapolsek Kasihan Polres Bantul Polda DIY 12 Juli 2018. Tarwoco bertekad semua satuannya berfungsi sesuai tupoksinya. “Saya harus berperan sebagai pelayan anggota dan masyarakat, dan harus mendengarkan semua masukan untuk agar situasi Kamtibmas di Kasihan terjaga,” ujarnya.  Jumlah personel di Polsek Kasihan hanya 70 orang, mau tidak mau harus dilakukan pemetaan.  Jika semua bertumpu pada anggota belum mampu.

Oleh karena itu potensi yang ada di masyarakat harus dioptimalkan.  Langkah pertama yang ditempuh dengan menghidupkan kembali ronda siskamling. Tradisi tersebut dihidupkan kembali agar keamanan dilingkungan masing masing terjaga.  “Begitu saya di Kasihan terus kami dorong agar semua kegiatan siskamling di Kasihan hidup kembali. Kami juga adakan lomba,”   ujarnya. Gebrakan Lelaki bersahaja tersebut tidak berhenti disitu.  Komunitas RX King juga direkrut untuk dijadikan mitra kerja. Artinya dalam upaya menjaga situasi Kamtibmas memang tidak main -main.

“Kami belum menyadari, belum mampu menjaga Kamtibmas Kecamatan Kasihan ini tanpa didukung dan peran serta dari semua lapisan masyarakat,” ujarnya. Mereka komunitas RX King sudah memberikan kontribusi nyata dalam upaya menciptakan keamanan dan ketertiban. Termasuk hadirnya Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM). Forum tersebut akan melaporkan deteksi dini hal hal yang mengarah pada tindak kejahatan. Informasi awal tersebut akan dijadikan bekal petugas melakukan  penyelidikan secara mendalam.  Kecamatan Kasihan terdapat empat desa yakni Bangunjiwo, Tamantirto, Tirtonirmolo dan Ngestiharjo sebagai desa paling rawan. “Pak RT, Pak Dukuh terutama sudah saya sampaikan siapapun orang yang datang dan tinggal di situ wajib menyerahkan KK dan KTP,” ujarnya.  

Lelaki kelahiran 7 Desember 1963 tersebut punya komitmen untuk bersama-sama menjaga wilayah dari segala bentuk gangguan kamtibmas. Suami Ny Sapti Pudyandari kini dikaruniai dua putra .(Roy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X