BANTUL, KRJOGJA.com - Terobosan dalam mengelola sampah mesti gencar dilakukan ditengah masyarakat. Hal itu penting seiring makin meningkatnya volume sampah. Program nyata perlu diambil agar sampah punya nilai ekonomis tinggi. Dengan konsep tersebut tentu semangat masyarakat makin tertantang untuk mengolah sampah agar tidak mencemari lingkungan. Dengan dasar itulah Dinas Lingkungan Hidup Bantul menggelar program bertajuk Recycle Fashion Carnival (RFC). Kegiatan dimulai dari Halaman Masjid Agung Manunggal Bantul hingga Lapangan Paseban Bantul. Peserta dilepas Bupati Bantul, Drs H Suharsono. Kegiatan itu bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Kabupaten Bantul 2019.Â
"Tujuan adanya program ini salah satunya untuk mengoptimalkan pemanfaatan sampah agar bernilai ekonomis," ujar Kepala DLH Bantul, Ari Budi Nugroho ST disela acara, Minggu (21/7/2019).
Dijelaskan, tidak mudah mengajak masyarakat tepat memperlakukan sampah. Harus dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Jika perlu dilakukan sejak dini mulai anak hingga dewasa, perlu penyadaran pentingnya mengelola sampah. Karena masyarakat harus diedukasi secara terus menerus supaya bisa tepat dalam mengelola sampah.Â
“DLH Bantul tidak pernah lelah dalam mengedukasi masyarakat tentang kesadaran pengelolaan sampah. Kami juga mengajak masyarakat untuk menjadikan sampah sebagai bentuk karya seni,†jelasnya. Dalam RFC ini diikuti peserta 57 dai jenjang SD, SMP, SMA/SMK dan umum. Memperebutkan trophy Gubernur DIY, Bupati Bantul dan Dinas Pariwisata Bantul.
Bupati Bantul, Drs H Suharsono mengatakan, program RFC merupakan langkah cerdas dalam mengedukasi kepada masyarakat. Sehingga RFC ini sebuah kegiatan inspiratif yang mampu menggugah masyarakat dalam mengelola sampah. “Kegiatan ini merupakan aksi nyata dan dukungan kongrit dari elemen masyarakat dalam kiprahnya bersama pemerintah Bantul mewujudkan Bantul bersih sampah,†ujar Suharsono.(Roy)
