BANTUL, KRJOGJA.com - Wachid Eko Purwanto MA dan Yosi Wulandari MPd, keduanya dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan pengabdian masyarakat di Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul, Jumat (24/5) lalu. Kedua dosen menjadi narasumber Pelatihan Penulisan Teks Syair bagi Guru-guru SMP se-Bantul.
Yosi Wulandari (Ketua Pelaksana) dan Wachid EP kepada KR, Kamis (30/5) mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan berangkat dari keresahan guru-guru kesulitan mengajarkan syair. Selain faktor bahasa yang berbeda juga kemampuan melakukan interprestasi, tafsir syair yang kebanyakan berbahasa Melayu. Oleh karena itu, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) mengadakan kegiatan dalam beberapa pertemuan sampai September mendatang. "Dari beberapa kali pertemuan sekaligus pendampingan tujuan akhir membuat produk berupa kumpulan syair," ujar Yosi Wulandari di kampus 4, Ringroad Selatan, Tamanan, Bantul.
Wachid EP menjelaskan, materi karya Hamzah Fansuri untuk pelatihan misalnya Syair Singapura Terbakar, Syair Alif Ba Ta, Syair Ken Tumbuhan. "Syair atau kidungan memang tidak mudah untuk memahami karya sastra lama itu," kata Wachid EP. Ditambahkan, pelatihan dijadwalkan berlangsung 5 kali pertemuan, 3 kali tatap muka dan 2 kali pertemuan terbimbing nontatap muka. Di akhir kegiatan dilakukan peluncuran karya sebagai bentuk publikasi hasil kegitan pengabdian.
Sedangkan Ismu Gus Martopo SPd, Ketua Badan Kerja Sama (BKS) SMP/MTs Muhammadiyah Kabupaten Bantul saat membuka rangkaian kegiatan PPM mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk pendalaman, penguasaan materi sastra lama. Selain itu, pelatihan untuk membekali guru bahasa Indonesia dengan konsep syair dan kemampuan menulis syair serta cara mengajarkan kepada siswa.(Jay).