BANTUL, KRJOGJA.com - DIY termasuk Bantul tengah mewaspadai tingginya inflasi di DIY yang prosentasenya melebihi nasional. Sementara itu dipetakan lima faktor penyebab tingginya inflasi di DIY.
Deputi Perwakilan Bank Indonesia (BI) Probo Sukesi, Rabu (15/5) saat ditemui di sela pemantauan di Pasar Bantul menuturkan inflasi di DIY pada April mencapai 0,46 persen, prosentase ini diatas rata rata nasional yang hanya mencapai 0,44 persen.
Probo menambahkan tingginya inflasi mengkhawatirkan karena memicu kenaikan harga dan penurunan daya beli masyarakat. Ada lima faktor penyebab tingginya inflasi yakni tiket transportasi udara, bawang putih, bawang merah, kelapa dan telur ayam ras.
Adapun harga telur ayam ras mencapai Rp 22 ribu/kg, harga bawang merah Rp 30 ribu/kg dan harga bawang putih sebelumnya Rp 40 ribu/kg kini turun menjadi Rp 35 ribu/kg. "Barusaja kami menerima 17 ton bawang putih kating impor dari China sehingga harga sudah agak stabil," jelasnya.
Ditegaskan Probo jika tidak ditangani dengan baik, inflasi tinggi berbahaya bagi perkembangan perekonomian suatu daerah. Pasalnya dengan harga tinggi dan daya beli warga menurun akan menurunkan aktivitas perekonomian kawasan tersebut. Hal yang dapat dilakukan yakni menstabilkan harga di pasar dan di kawasan produksi. (Aje)