BANTUL, KRJOGJA.com - Dalam rangka menjaga kestabilan harga bawang merah di Kabupaten Bantul, Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) menerapkan sistem tata tanam bawang merah yang tepat agar ditanam pada sepanjang musim. Sistem tata tanam bawang merah dilakukan mengingat harga komoditas bawang merah di pasaran tidak stabil.
"Jika harga bawang merah kemudian naik dan Bantul sudah menerapkan tata tanam maka meski harga tinggi kenaikan tidak drastis, selain itu ketika saat harga turun tidak rendah sekali," jelas Kepala DPPKP Bantul Ir Pulung Haryadi MSc.
Stok tanaman bawang merah di lahan beberapa wilayah Bantul saat ini sekitar 400 hektare. Dari sekian itu, sebagian dari lahan tanaman hortikultura dan sudah dapat dipanen mulai Mei. Dari 400 hektare lahan bawang merah ini diprediksikan mampu mencukupi kebutuhan komoditas di Bantul kisaran dua bulan ke depan.
"Dengan mengatur tata tanam bawang merah, maka akan selalu ada di sepanjang musim. Sehingga stok komoditas pangan strategis ini selalu ada di tingkat petani dan mampu menjaga stok secara berkelanjutan dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar serta menekan gejolak harga," jelasnya.
Ditambahkan Pulung, untuk menjaga stok bawang merah, pihaknya justru berharap jangan ada lebih dari seribu hektare tanaman bawang merah per periode. Hal ini karena jika luasan berlebih maka membuat Bantul menjadi kelebihan produksi dan harga komoditas menjadi jatuh. "Tetapi kalau terlalu jauh kurangnya akan membuat kelangkaan komoditas dan mahal," tambahnya. (Aje)