BANTUL, KRJOGJA.com - Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Gus Miftah mengajak masyarakat untuk tetap bersatu pascapemilu. Tidak ada lagi istilah pendukung 01 atau 02, tetapi pendukung dua kubu bersatu menjadi persatuan Indonesia.
"Setelah pemilu selesai, sekarang tidak ada istilah pendukung 01 atau 02. Tetapi satu tambah dua sama dengan tiga yakni Persatuan Indonesia," ujar Gus Miftah dalam acara Safari Kamtibmas dan buka bersama di Kodim Bantul, Senin (13/05/2019).
Dalam acara itu juga dihadiri Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri, Bupati Bantul Drs H Suharsono, Kapolres Bantul AKBP Sahat Marisi Hasibuan SIK MH, Dandim 0729 Bantul Letkol Kav Didi Carsidi S.Sos jajaran Muspida.
Gus Miftah mengimbau semua pihak untuk saling menahan diri dan mencegah hal -hal yang dapat mengganggu keamanan NKRI. "Jika semua bisa menahan diri tidak akan ada yang namanya people power," jelasnya.
Selain itu Gus Miftah mengatakan, jika tanggal 22 Mei itu bertepatan dengan Nuzulul Quran, sehingga bisa diharapakan bisa menahan diri dan jadi rem semuanya. "Saya orang yang tidak setuju dengan people power, apapun alasannya, karena lebih banyak madhorotnya dibanding manfaatnya," ujarnya.
Gus Miftah juga masih percaya Indonesia merupakan negara yang satu berkedaulatan hukum, sehingga jika ada persoalan hukum bisa diselesaikan secara hukum jangan dengan nafsu. Jika KPU memang ada indikasi pelanggaran hukum bisa selesaikan dengan hukum yang berlaku. "Apalagi sampai akan ada people power," ujarnya. (Roy)