Wiwitan, Andalan Baru Wisata Mangunan

Photo Author
- Kamis, 21 Februari 2019 | 08:43 WIB
Penyerahan watu pipisan dari RM Nurdiantoro kepada Lagimen (Sukro Riyadi)
Penyerahan watu pipisan dari RM Nurdiantoro kepada Lagimen (Sukro Riyadi)

DLINGO, KRJOGJA.com - Tradisi wiwitan atau permulaan panen  padi dipoles menjadi komoditas wisata. Yogyakarta sebagai kota wisata dan   budaya sudah semestinya mempertahankan warisan nenek moyang tersebut.  

Wiwitan sebagai salah satu warisan budaya tidak benda  jadi salah satu kekuatan  DIY sebagai kota wisata dan budaya.  Pentingnya tradisi wiwitan dilestarikan di era digital jadi pijakan  pengelola Desa Wisata Songgo Langit Jelajah Sawah Pertanian Bowongan (JSPB) Sukorame Mangunan Dlingo Bantul menggelar wiwitan dan boyong watu pipisan.     

"Warisan budaya  nenek moyang harus dilestarikan termasuk tradisi wiwitan ini. Ini merupakan  kekayaan warga sejak turun temurun ," ujar Lurah Desa Mangunan Dlingo H Jiyono SSos disela acara.                                             

Dijelaskan, tradisi wiwitan menjadi potensi wisata baru  melengkapi kekayaan objek wisatas di Mangunan Dlingo Bantul. Karena itu selain bertumpu pada objek wisata dengan potensi alam, Mangunan kini tengah giat- giatnya mengembangkan wisata budaya.  "Tradisi wiwitan selain terus kami lestarikan kami coba untuk kami jadikan komoditas wisata ," ujarnya.  

Menurut Jiyono,  jika dikupas lebih mendalam, wiwitan merupakan ikhtiar masyarakat  kepada Allah SWT agar hasil pertanian baik.  Karena wiwitan itu esensinya merupakan sebuah harapan agar senantiasa diberikan kemudahan dalam menjalani hidup. Komoditas wisata berbasis adat budaya masyarakat tengah jadi primadona akhir-akhir ini.   

Sementara itu, Ketua Desa Wisata Songgo Langit JSPB  Sukorame Mangunan Dlingo Bantul, Lagimen Budi Ismanto mengatakan tradisi tersebut merupakan upaya warga Sukorame melestarikan tradisi.  Wisata harus kolaborasi dengan budaya.

Sehingga tidak sekadar menyajikan pesona alam sebuah objek wisata. Tetapi lebih dari itu, wisatawan didorong untuk bisa memahami nilai -nilai dari sebuah budaya itu sendiri.  (Roy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X