BANTUL, KRJOGJA.com - Tim Buru Sergap (Buser) Polsek Banguntapan Bantul Polres Bantul Polda DIY berhasil mengungkap kasus penjambretan yang terjadi di Potorono Banguntapan Bantul awal November 2018. Satu orang tersangka berinisial Ai (25) warga Berbah Sleman, dari tangannya polisi menyita barang bukti berupa sepeda motor. Petugas masih memburu satu orang yang terlibat dalam kasus penjambretan tas milik Yuni Widiastuti (29) tersebut.
Kapolsek Banguntapan Bantul Kompol Suhadi SH MH didampingi Kanit Reskrim Polsek Banguntapan Bantul Kanit Reskrim Polsek Banguntapan Iptu Ryan Permana Putra mengatakan, kasus penjambretan tersebut terjadi pagi sekitar pukul 05.45 di Potorono Banguntapan Bantul. Pagi itu korban dengan rekannya naik sepeda, tanpa diduga dari selatan dipepet pelaku. Setelah dekat tas langsung dirampas dan pelaku kabur ke utara.
Tim Buser Polsek Banguntapan bergerak cepat melakukan penyelidikan kasus penjambretan tersebut. Sejumlah saksi diperiksa, olah tempat kejadian perkara langsung dilakukan. “Kami bergerak melacak siapa sebenarnya ‘otak’ dibalik kasus penjambretan dipagi itu,†ujar Suhadi.
Tiga bulan lamanya petugas berjibaku di lapangan untuk membongkar tindak kejahatan yang sudah meresahkan warga tersebut. Akhirnya petugas pada tanggal 28 Januari 2018 lalu petugas berhasil mengendus keberadaan Ai di daerah Tajem Sleman. Petugas mengintai keberadaan pelaku tidak jauh dari pasar kawasan Tajem. “Tersangka ini kan jualan rebung di pasar,†ujarnya.
Seharian Tim Buser di lapangan, menjelang senja pelaku melintas setelah keluar pasar untuk membeli rokok. Tersangka Ai panik setelah tanpa diduga sebelumnya langsung disergap petugas. Bahkan sempat terjadi perkelahian sengit ketika tersangka berusaha meloloskan diri dari cengkeraman petugas.
Dalam tempo singkat petugas berhasil melumpuhkan lelaki bertato itu. “Karena diselimuti kepanikan, tersangka sampai terkencing-kencing dicelana saat dibekuk anggota Banguntapan,†ujar Suhadi.
Masih ada satu tersangka yang terus diburu oleh petugas. “Penjambretan itu dilakukan dua orang, satunya masih kami buru,†ujarnya. (Roy)