BANTUL, KRJOGJA.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul terus melakukan antisipasi cuaca ekstrim akhir-akhir ini membawa korban jiwa. Salah satunya diwujudkan dengan melakukan pemangkasan pohon di jalan protokol di Bantul. Sejumlah pohon diruas strategis yang dinilai rawan tumbang ketika ada hembusan angin kencang dan hujan deras langsung dipangkas.Â
“Pemangkasan pohon itu tentu tujuannya supaya tidak membahayakan pengguna jalan dan masyarakat,†ujar Kepala DLH Bantul Ari Budi Nugroho, Selasa (29/1/2019).
Ari mengatakan, sejumlah ruas jalan di Bantul kanan kirinya ada banyak pohonnya. Sehingga sangat diperlukan pemangkasan mencegah terjadinya pohon tumbang menimpa pengguna jalan. Sementara Staf Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Tim pemangkas pohon) DLH Bantul, Iksan F ditemui disela melaksanakan pemangkasan pohon di Jalan Imogiri Timur Wirokerten Banguntapan Bantul, mengungkapkan DLH Bantul terus melakukan pemantauan pohon yang berada di jalur utama. Â
“Pohon yang cabang dan rantingnya sudah menutupi badan jalan kami pangkas untuk membeirkan kenyamanan pengguna jalan,†ujarnya. Jangan sampai pengguna jalan merasa was–was khawatir tertimpa pohon.
Terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Drs Dwi Daryanto MSi mengatakan, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan lantaran setiap kali turun hujan selalu dibarengi tiupan angin kencang. “Setiap kali turun hujan kan selalu ada tiupan angin kencang, itu yang membahayakan. Oleh karena itu potensi terjadinya pohon tumbang sangat mungkin terjadi,†ujar Dwi. Kondisi sekarang ini memang menuntut semua pihak meningkatkan kewaspadaan khususnya dampak, baik dampak angin kencang, longsor dan banjir.
Sementara itu personel dari Forum Penanggulangan Risiko Bencana (FPRB) dimasing-masing desa di Bantul terus memantau wilayah masing-masing. FPRB selama ini selaju menjadi ujung tombak merespons setiap kali terjadi bencana alam. Perannya sangat efektif untuk menyampaikan informasi terjadinya sebuah bencana alam.Â
“Kesiapsiagaan dari FPRB itu sangat diharapkan, karena itu nantinya berhubungan dengan proses penanganan saat terjadi musibah, baik banjir, longsor hingga pohon tumbang,†ujarnya.(Roy)